Sleman, (Antara Jogja) - Taman Nasional Gunung Merapi akan menambah kamera trap di kawasan hutan lereng Gunung Merapi untuk memantau keberadaan macan tutul di wilayah setempat.

"Sampai sejauh ini keberadaan macan tutul di hutan lereng Merapi belum terpantau secara visul, baik secara langsung maupun melalui kamera trap yang sudah terpasang," kata Koordinator Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) TNGM Dhani Suryawan di Sleman, Minggu.

Menurut dia, untuk lebih mengoptimalkan lagi pemantauan, Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) tahun ini akan menambah pemasangan kamera trap.

"Pada tahun lalu telah dipasang tujuh kamera trap di batang pohon. Namun, dari tujuh kamera itu, dua kamera rusak. Kami cek rusak di memorinya. Pada tahun ini, beli lagi kamera trap, nanti segera pasang," katanya.

Dengan penambahan pemasangan kamera trap itu di pohon-pohon hutan Merapo, dia berharap cakupan untuk menangkap jejak satwa di kawasan Merapi semakin luas.

"Sejauh ini yang tertangkap kamera trap, seperti kucing hutan. Kucing hutan itu seperti kucing rumahan, tetapi motifnya seperti macan tutul," katanya.

Dhani mengatakan bahwa keberadaan macan tutul di kawasan hutan Gunung Merapi memang masih perlu dibuktikan.

"Meski orang dari desa sekitar ada yang mengaku melihat hewan seperti kucing dengan ukuran besar yang diduga sebagai macan tutul, termasuk adanya temuan jejak kaki berdiameter 8 sentimeter, bukti rekaman macan tutul itu belum didapatkan. Macan Tutul kami belum ditemukan bukti kuat," katanya.

***3***

(U.V001)

Pewarta : Victorianus Sat Pranyoto
Editor : Luqman Hakim
Copyright © ANTARA 2024