Sleman (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), melakukan pengadaan hidran umum portable guna membantu mengatasi krisis air bersih di wilayah itu yang semakin meluas.
"BPBD Sleman sedang mengupayakan pembelian hidran umum, namun diperkirakan datang awal November," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman Bambang Kuntoro di Sleman, Kamis.
Menurut dia, hidran umum milik BPBD Sleman yang sebelumnya tersedia telah habis disalurkan ke wilayah yang membutuhkan bantuan pasokan air bersih.
"Termasuk hidran umum milik Balai Prasarana Pemukiman wilayah (BP2W) DIY yang rutin disewa juga habis," katanya.
Ia mengatakan kebutuhan air bagi masyarakat mendesak untuk segera disalurkan, alternatif yang dilakukan saat ini adalah dengan membuat tampungan air.
"Masyarakat diminta membuat tampungan air menggunakan terpal plastik, karena ini sifatnya darurat. Kami punya terpal, silakan masyarakat untuk menyiapkan lokasi untuk membuat kolam-kolam terpal untuk tampungan air sementara," katanya.
Bambang mengatakan saat ini sudah ada tiga kelurahan (setingkat desa) serta empat sekolah di tiga kapanewon (kecamatan) yang telah mendapatkan bantuan air bersih.
Tiga kalurahan tersebut meliputi Sendangrejo, Sendangagung dan Sendangsari di Kapanewon Minggir, sedangkan untuk sekolah yaitu dua sekolah SD dan satu TK di Kapanewon Moyudan. Kemudian SD di Tlogoadi, Mlati.
"Total warga yang terdampak sekitar 1.625 jiwa dengan jumlah bantuan yang telah didistribusikan sebanyak 294.300 liter air bersih," katanya.
Jagabaya (Kepala Urusan Keamanan) Kalurahan Banyurejo Irwan Darmanta mengatakan sebagian warga di lima padukuhan di Banyurejo kini mulai mengalami krisis air bersih, meliputi Padukuhan Jambeyan, Tangisan, Senoboyo, Bulan dan Plambongan.
"Ini dampak kemarau panjang, ditambah Selokan Mataram dan Van Der Wicjk mati, sehingga sumur milik warga kering," katanya.
Ia mengatakan pihak kalurahan telah mengajukan permohonan bantuan pasokan air bersih ke BPBD Sleman, namun Pemerintah Kalurahan Banyurejo maupun warga belum memiliki hidran umum sebagai tempat penampungan air.
"Padahal kebutuhan pasokan air cukup banyak. Di Padukuhan Jambeyan sedikitnya membutuhkan enam hidran umum, di Tangisan tiga hidran umum, Plambongan tiga hidran umum, Senoboyo dan Padukuhan Bulan masing-masing satu hidran umum. Totalnya membutuhkan 14 hidran umum untuk penampungan droping air bersih," katanya.
Berita Lainnya
KPU Sleman sebut tingkat partisipasi pemilih pilkada sebesar 76,57 persen
Rabu, 4 Desember 2024 11:15 Wib
Menteri Kebudayaan Fadli Zon kunjungi Museum Petilasan Mbah Maridjan
Selasa, 3 Desember 2024 15:54 Wib
Pemkab Sleman serahkan apresiasi pada guru inovatif
Selasa, 3 Desember 2024 15:52 Wib
Wabup sebut penambahan posko damkar di Sleman timur sangat mendesak
Selasa, 3 Desember 2024 9:37 Wib
BPBD Sleman belum menggunakan biaya tak terduga Rp12 miliar untuk bencana
Senin, 2 Desember 2024 20:14 Wib
Bupati Sleman meminta Korpri terus berinovasi dalam pelayanan publik
Senin, 2 Desember 2024 18:05 Wib
DJPb DIY catat penyaluran KUR capai Rp4,68 triliun per 31 Oktober
Senin, 2 Desember 2024 10:44 Wib
Sleman menyerahkan hibah gamelan dan alat musik kepada kelompok kesenian
Minggu, 1 Desember 2024 12:52 Wib