Kulon Progo (Antara) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, merancang ciri khas arsitektur berbasis budaya lokal mulai dari perkantoran, rumah hingga poskamling sebagai identitas diri dalam mendukung Jogja Istimewa.

Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo di Kulon Progo, Selasa, mengatakan Dinas Kebudayaan sudah melombakan bagaimana rumah bangunan untuk kantor, bagaimana gardu, bagaimana pagar, bagaimana gapura, bagaimana jembatan yang bisa menjadi ciri khas untuk Kulon Progo yang tidak lepas dari Yogyakarta atau Jogja Istimewa.

"Kami tadi sudah disampaikan beberapa karya-karya yang menjadi nominasi dan setelah ini maka akan dilakukan suatu analisa dari tim khusus untuk akhirnya mengambil suatu corak yang kita anggap applicable untuk bisa kita adopsi, kita terapkan kemudian kita akan tuangkan dalam Perbup," kata Hasto.

Ia mengatakan tujuan pembuatan rancangan diri bangunan Kulon Progo yakni untuk melestarikan budaya, karya budaya dalam hal ini adalah pembangunan fisik rumah, pagar, gardu maupun jembatan agar bisa menemukan jati diri, budaya yang terkait dengan karya seni, budaya dalam bidang arsitektur untuk bangunan-bangunan itu.

Oleh karena itu, mudah-mudahan setelah ini kemudian Kulon Progo mempunyai satu ketetapan, sikap dan kemudian menemukan satu karakteristiknya untuk membangun fisik yang kemudian ditetapkan dalam Perbup yang akan datang.

"Ini informasi dari karya baru yang akan dibuat di Kulon Progo," katanya.

Kepala Dinas Kebudayaan Kulon Progo Untung Waluyo mengatakan Kabupaten Kulon Progo menghendaki punya Perturan Bupati tentang ciri khas bangunan yang ada di Kulon Progo, mulai dari gedung perkantoran, rumah usaha, joglo, jembatan dan lain sebagainya.

"Ini untuk memberikan sebuah pertanda ciri khas Kulon Progo, agar kita bisa wariskan kepada anak cucu kita," katanya.

(KR-STR)

Pewarta : Sutarmi
Editor : Hery Sidik
Copyright © ANTARA 2024