Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Balai Yasa Yogyakarta tinggal menyisakan pekerjaan perbaikan terhadap 17 lokomotif dan 29 genset hingga akhir Mei 2018 untuk mendukung pelaksanaan masa Angkutan Lebaran 2018.
"Kami optimistis bisa melakukan perbaikan dalam waktu yang ditargetkan. Batas akhir lokomotif masuk ke Balai Yasa untuk diperbaiki adalah pada 25 April dan semuanya sudah harus selesai diperbaiki pada 25 Mei," kata Executive Vice President (EVP) Balai Yasa Yogyakarta Denny Haryanto di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, tidak akan ada lagi lokomotif yang diperbaiki di Balai Yasa Yogyakarta selama masa Angkutan Lebaran 2018, namun masih ada beberapa kegiatan yang dilakukan di Balai Yasa Yogyakarta di antaranya bubut roda, dan ganti roda.
Optimisme tersebut, lanjut Denny, didasarkan pada pengalaman tahun sebelumnya karena total pekerjaan perbaikan lokomotif dan genset yang dilakukan di Balai Yasa Yogyakarta berjumlah dua kali lipat lebih banyak dibanding tahun ini.
Pada tahun ini, Balai Yasa Yogyakarta memprogramkan untuk melakukan perbaikan terhadap 71 lokomotif, 40 kereta rel diesel (KRD), dan 95 genset. Sedangkan pada 2017, Balai Yasa mampu melakukan perbaikan terhadap 158 lokomotif, 33 KRD dan 120 genset.
"Pekerjaan tahun lalu saja dapat diselesaikan dengan baik, maka kami pun optimistis sisa lokomotif dan genset yang harus selesai diperbaiki pada akhir Mei dapat direalisasikan," katanya.
Perbaikan yang biasanya dilakukan terhadap lokomotif yang masuk ke Balai Yasa Yogyakarta di antaranya menyelesaikan gangguan kelistrikan. "Namun, jika dibanding tahun-tahun sebelumnya, jumlahnya sudah tidak terlalu banyak karena kami menggunakan `kit maintenance`. Suku cadang juga selalu tersedia," katanya.
Selama masa Angkutan Lebaran 2018, Balai Yasa Yogyakarta juga akan membuka posko untuk mempercepat pelayanan agar angkutan penumpang tidak terganggu.
"Kami juga akan memberikan pelayanan `one day service` apabila ada lokomotif yang mengalami gangguan dan permasalahan tersebut tidak dapat diselesaikan di dipo kereta api," katanya.
Selain itu, lanjut dia, juga akan ada petugas dari Balai Yasa Yogyakarta yang ditempatkan di setiap dipo kereta api dan petugas "on call" yang siap datang ke lokasi apabila terjadi kondisi darurat.
PT KAI akan melaksanakan masa Angkutan Lebaran 2018 selama 22 hari, yaitu sejak 5 Juni hingga 26 Juni.
"Kami optimistis bisa melakukan perbaikan dalam waktu yang ditargetkan. Batas akhir lokomotif masuk ke Balai Yasa untuk diperbaiki adalah pada 25 April dan semuanya sudah harus selesai diperbaiki pada 25 Mei," kata Executive Vice President (EVP) Balai Yasa Yogyakarta Denny Haryanto di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, tidak akan ada lagi lokomotif yang diperbaiki di Balai Yasa Yogyakarta selama masa Angkutan Lebaran 2018, namun masih ada beberapa kegiatan yang dilakukan di Balai Yasa Yogyakarta di antaranya bubut roda, dan ganti roda.
Optimisme tersebut, lanjut Denny, didasarkan pada pengalaman tahun sebelumnya karena total pekerjaan perbaikan lokomotif dan genset yang dilakukan di Balai Yasa Yogyakarta berjumlah dua kali lipat lebih banyak dibanding tahun ini.
Pada tahun ini, Balai Yasa Yogyakarta memprogramkan untuk melakukan perbaikan terhadap 71 lokomotif, 40 kereta rel diesel (KRD), dan 95 genset. Sedangkan pada 2017, Balai Yasa mampu melakukan perbaikan terhadap 158 lokomotif, 33 KRD dan 120 genset.
"Pekerjaan tahun lalu saja dapat diselesaikan dengan baik, maka kami pun optimistis sisa lokomotif dan genset yang harus selesai diperbaiki pada akhir Mei dapat direalisasikan," katanya.
Perbaikan yang biasanya dilakukan terhadap lokomotif yang masuk ke Balai Yasa Yogyakarta di antaranya menyelesaikan gangguan kelistrikan. "Namun, jika dibanding tahun-tahun sebelumnya, jumlahnya sudah tidak terlalu banyak karena kami menggunakan `kit maintenance`. Suku cadang juga selalu tersedia," katanya.
Selama masa Angkutan Lebaran 2018, Balai Yasa Yogyakarta juga akan membuka posko untuk mempercepat pelayanan agar angkutan penumpang tidak terganggu.
"Kami juga akan memberikan pelayanan `one day service` apabila ada lokomotif yang mengalami gangguan dan permasalahan tersebut tidak dapat diselesaikan di dipo kereta api," katanya.
Selain itu, lanjut dia, juga akan ada petugas dari Balai Yasa Yogyakarta yang ditempatkan di setiap dipo kereta api dan petugas "on call" yang siap datang ke lokasi apabila terjadi kondisi darurat.
PT KAI akan melaksanakan masa Angkutan Lebaran 2018 selama 22 hari, yaitu sejak 5 Juni hingga 26 Juni.