Sleman (Antaranews Jogja) - Persatuan Perawat Nasional Indonesa Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar seminar dan workshop Praktik Mandiri Keperawatan sebagai Inovasi dan Peran Perawat dalam Program Pembangunan Kesehatan Nasional, Minggu.
Bupati Sleman Sri Purnomo yang menjadi pembicara pada acara kegiatan tersebut mengatakan tenaga kesehatan masyarakat merupakan bagian dari Sumber Daya Manusia (SDM) yang sangat penting perannya guna meningkatkan kesadaran yang lebih tinggi pada pelayanan kesehatan yang promotif dan preventif.
"Tenaga kesehatan dalam hal ini para perawat dapat mengambil peran dalam mengubah dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta memberikan edukasi kepada masyarakat tentang keuntungan dalam penerapan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) bagi kesehatan," katanya.
Ia mengatakan, peran serta inilah yang diharapkan dalam rangka memasyarakatkan GERMAS di Kabupaten Sleman.
"Terlebih perawat merupakan pihak yang paham mengenai ilmu kesehatan sehingga masyarakat bisa lebih percaya dan memberikan `feedback` positif," katanya.
Sri Purnomo mengatakan, dirinya menyambut baik dan sangat mengapresiasi terselenggaranya acara tersebut.
"Diharapkan melalui kegiatan tersebut para peserta seminar dapat semakin meningkatkan kapasitas diri baik dari sisi keilmuan maupun profesionalisme sebagai tenaga kesehatan. Mengingat besar dan pentingnya peran serta tenaga kesehatan dalam mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat dalam hal ini melalui pelaksanaan GERMAS," katanya.
Dewan Pengurus Komisariat (DPK) PPNI RSUD Sleman Hari Prasetiyo yang sekaligus menjadi panitia acara menyampaikan bahwa workshop dan seminar yang diselenggarakan merupakan kerjasama DPK PPNI RSUD Sleman dan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Kabupaten Sleman bersama Pemerintah Kabupaten Sleman.
Hari mengatakan, profesi perawat mempunyai peran penting untuk menyukseskan program GERMAS. Melalui praktik keperawatan mandiri, setiap perawat bisa memberikan edukasi menyeluruh terkait dengan GERMAS.
"Praktik keperawatan mandiri dinyatakan penting oleh pemerintah karena mendukung program pembangunan nasional khususnya kabupaten Sleman yang memiliki 3.455 perawat," katanya.
Ia mengatakan, workshop dan seminar tersebut di antaranya bertujuan untuk membahas mengenai konsep praktik mandiri keperawatan serta membahas potensi perawat dalam mendukung GERMAS melalui praktik mandiri keperawatan.
"Oleh karena itu, diperlukan pemahaman yang kompleks terkait praktik keperawatan mandiri salah satunya dengan menggelar seminar dan workshop ini," katanya.
Acara yang diikuti sebanyak 200 peserta tersebut menghadirkan tiga pembicara yaitu Ns. Indaryati, S.Kep., RN, CWCC (Direktur Jogja Nursing Center), Bondan Palestin, M.Kep., Sp.Kom (Dosen Poltekkes Kemenkes Yogyakarta), Dr. Nurulhayah, M.Kes (Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman).
Materi yang diberikan meliputi Praktik Mandiri Keperawatan, Dokumentasi Asuhan Keperawatan, serta Praktik Mandiri Keperawatan dalam mendukung program Gerakan Masyarakat Sehat.
(U.V001)
Bupati Sleman Sri Purnomo yang menjadi pembicara pada acara kegiatan tersebut mengatakan tenaga kesehatan masyarakat merupakan bagian dari Sumber Daya Manusia (SDM) yang sangat penting perannya guna meningkatkan kesadaran yang lebih tinggi pada pelayanan kesehatan yang promotif dan preventif.
"Tenaga kesehatan dalam hal ini para perawat dapat mengambil peran dalam mengubah dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta memberikan edukasi kepada masyarakat tentang keuntungan dalam penerapan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) bagi kesehatan," katanya.
Ia mengatakan, peran serta inilah yang diharapkan dalam rangka memasyarakatkan GERMAS di Kabupaten Sleman.
"Terlebih perawat merupakan pihak yang paham mengenai ilmu kesehatan sehingga masyarakat bisa lebih percaya dan memberikan `feedback` positif," katanya.
Sri Purnomo mengatakan, dirinya menyambut baik dan sangat mengapresiasi terselenggaranya acara tersebut.
"Diharapkan melalui kegiatan tersebut para peserta seminar dapat semakin meningkatkan kapasitas diri baik dari sisi keilmuan maupun profesionalisme sebagai tenaga kesehatan. Mengingat besar dan pentingnya peran serta tenaga kesehatan dalam mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat dalam hal ini melalui pelaksanaan GERMAS," katanya.
Dewan Pengurus Komisariat (DPK) PPNI RSUD Sleman Hari Prasetiyo yang sekaligus menjadi panitia acara menyampaikan bahwa workshop dan seminar yang diselenggarakan merupakan kerjasama DPK PPNI RSUD Sleman dan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Kabupaten Sleman bersama Pemerintah Kabupaten Sleman.
Hari mengatakan, profesi perawat mempunyai peran penting untuk menyukseskan program GERMAS. Melalui praktik keperawatan mandiri, setiap perawat bisa memberikan edukasi menyeluruh terkait dengan GERMAS.
"Praktik keperawatan mandiri dinyatakan penting oleh pemerintah karena mendukung program pembangunan nasional khususnya kabupaten Sleman yang memiliki 3.455 perawat," katanya.
Ia mengatakan, workshop dan seminar tersebut di antaranya bertujuan untuk membahas mengenai konsep praktik mandiri keperawatan serta membahas potensi perawat dalam mendukung GERMAS melalui praktik mandiri keperawatan.
"Oleh karena itu, diperlukan pemahaman yang kompleks terkait praktik keperawatan mandiri salah satunya dengan menggelar seminar dan workshop ini," katanya.
Acara yang diikuti sebanyak 200 peserta tersebut menghadirkan tiga pembicara yaitu Ns. Indaryati, S.Kep., RN, CWCC (Direktur Jogja Nursing Center), Bondan Palestin, M.Kep., Sp.Kom (Dosen Poltekkes Kemenkes Yogyakarta), Dr. Nurulhayah, M.Kes (Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman).
Materi yang diberikan meliputi Praktik Mandiri Keperawatan, Dokumentasi Asuhan Keperawatan, serta Praktik Mandiri Keperawatan dalam mendukung program Gerakan Masyarakat Sehat.
(U.V001)