Brebes, Jawa Tengah (Antaranews Jogja) - Kemacetan di wilayah Brebes sebagai jalur mudik menuju selatan sebagaimana tahun-tahun sebelumnya masih terkonsentrasi di area sekitar perlintasan Kereta Api Karang Sawah, Tonjong, Brebes, Jawa Tengah.

Berdasarkan pantauan Antara, kemacetan yang terkonsentrasi di area perlintasan Kereta Api Tonjong Brebes itu juga terjadi pada Senin sepanjang siang hingga sore hari.

"Perlintasan kereta yang ada di lokasi Desa Karang Sawah, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, perlu perhatian khusus," kata Dandim 0713 Brebes, Jawa Tengah, Letkol Inf Achmad Hadi Hariono.

Pihaknya menganggap perlu ada perhatian khusus terkait persoalan tersebut sehingga dari waktu ke waktu terus memantau dari Pos Dremoleng, Desa Dukuhturi, Kecamatan Ketanggungan Timur, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Menurut dia, antrdan yang "mengular" seusai kereta api yang melintas kerap kali menyebabkan kemacetan yang panjang hingga di beberapa titik yang dilewati pemudik khususnya mereka yang akan melalui jalur selatan.

Ia berpendapat belum adanya jalan layang di wilayah tersebut memang menjadi kendala yang sangat berarti.

"Ini karena kondisi di wilayah tersebut belum ada fly over untuk mengurai antrean kendaraan terutama usai kereta api melintas," katanya.

Karena itu, pihaknya terus berkoordinasi dengan kepolisian wilayah setempat agar jalur pemudik tetap terpantau lancar.

Jalur ini juga perlu mendapatkan perhatian lantaran topografi jalan yang berkelok-kelok dan naik turun.

Pada Senin sore (11/6), kemacetan di perlintasan KA Karang Sawah Tonjong terjadi sampai "mengular" hingga sekitar 2 km penyebabnya karena kereta melintas selama 10 menit.

Meski begitu secara umum, lalu lintas mudik tahun ini terbilang lebih lancar, apabila dibandingkan lalu lintas tahun lalu. 
    
Hal ini disebabkan karena pemudik tujuan Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur sebagian besar memilih menggunakan akses jalan tol menuju Semarang sehingga lebih sedikit yang melalui jalur Brebes.

Pewarta : Hanni Sofia
Editor : Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024