Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta akan membangun "Jogja Planning Gallery" di lahan bekas Gedung Kantor Dinas Pariwisata (Dispar) DIY di Jalan Malioboro Nomor 56, Yogyakarta.
"Orang ke situ (Jogja Planning Gallery) nanti bisa melihat sejarah DIY, asal usul, potensi DIY dan banyak hal lain yang bisa dilihat termasuk DIY ke depan mau seperti apa," kata Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Gatot Saptadi di Yogyakarta, Rabu.
Kantor Dispar DIY, kata Gatot, saat ini telah dipindahkan ke gedung baru yang berlokasi di Jalan Janti, Banguntapan, Bantul.
Menurut dia, pembangunan gedung galeri tersebut ditargetkan bisa dimulai pada pertengahan 2019.
Saat ini Pemda DIY masih mematangkan desain sembari merampungkan proses pemindahan aset-aset milik Dispar DIY ke gedung baru.
"Sebelum dibangun, gedung lama dihapus, kemudian bangun baru dengan model yang sesuai dengan wajah Malioboro," kata Gatot.
Selain berfungsi sebagai tempat untuk melihat perencanaan pembangunan di DIY dari masa lalu hingga masa depan, menurut Sekda, keberadaan galeri tersebut tidak terlepas dari penataan kawasan Malioboro.
Gedung yang pembangunannya akan diserahkan ke Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (PUP ESDM) DIY itu akan memiliki peran sebagai destinasi wisata baru di kawasan itu.
"Tentunya nanti dimodifikasi misalnya ada kafenya, ada perpustakaannya yang bisa dikombinasi dengan tidak hanya melihat galeri. Banyak hal yang bisa dilakukan masyarakat di situ," kata Gatot.
Konsep pembangunan galeri yang rencananya akan dibuka gratis untuk umum itu, kata dia, akan menjadi yang pertama di DIY karena akan didukung dengan berbagai sentuhan teknologi canggih.
"Kita ingin suatu inovasi karena konsep ini belum pernah ada. Konsepnya bukan seperti konsep museum tetapi sesuatu yang lebih bisa menarik khalayak luar," kata Gatot.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY Aris Riyanta berharap keberadaan Galeri Perencanaan itu akan menjadi magnet yang kuat untuk menarik lebih banyak wisatawan berkunjung ke Malioboro.
"Orang ke situ (Jogja Planning Gallery) nanti bisa melihat sejarah DIY, asal usul, potensi DIY dan banyak hal lain yang bisa dilihat termasuk DIY ke depan mau seperti apa," kata Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Gatot Saptadi di Yogyakarta, Rabu.
Kantor Dispar DIY, kata Gatot, saat ini telah dipindahkan ke gedung baru yang berlokasi di Jalan Janti, Banguntapan, Bantul.
Menurut dia, pembangunan gedung galeri tersebut ditargetkan bisa dimulai pada pertengahan 2019.
Saat ini Pemda DIY masih mematangkan desain sembari merampungkan proses pemindahan aset-aset milik Dispar DIY ke gedung baru.
"Sebelum dibangun, gedung lama dihapus, kemudian bangun baru dengan model yang sesuai dengan wajah Malioboro," kata Gatot.
Selain berfungsi sebagai tempat untuk melihat perencanaan pembangunan di DIY dari masa lalu hingga masa depan, menurut Sekda, keberadaan galeri tersebut tidak terlepas dari penataan kawasan Malioboro.
Gedung yang pembangunannya akan diserahkan ke Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (PUP ESDM) DIY itu akan memiliki peran sebagai destinasi wisata baru di kawasan itu.
"Tentunya nanti dimodifikasi misalnya ada kafenya, ada perpustakaannya yang bisa dikombinasi dengan tidak hanya melihat galeri. Banyak hal yang bisa dilakukan masyarakat di situ," kata Gatot.
Konsep pembangunan galeri yang rencananya akan dibuka gratis untuk umum itu, kata dia, akan menjadi yang pertama di DIY karena akan didukung dengan berbagai sentuhan teknologi canggih.
"Kita ingin suatu inovasi karena konsep ini belum pernah ada. Konsepnya bukan seperti konsep museum tetapi sesuatu yang lebih bisa menarik khalayak luar," kata Gatot.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY Aris Riyanta berharap keberadaan Galeri Perencanaan itu akan menjadi magnet yang kuat untuk menarik lebih banyak wisatawan berkunjung ke Malioboro.