Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Kebakaran yang menghanguskan 35 kios di Tempat Khusus Parkir Senopati Yogyakarta pada Minggu (6/1) malam menyebabkan pedagang mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.

“Tidak ada barang yang bisa diselamatkan. Semuanya hangus karena kebakarannya sangat besar. Padahal, saya baru saja menambah persediaan di kios. Tetapi semuanya terbakar,” kata salah satu pedagang di Tempat Khusus Parkir (TKP) Senopati Amanah di Yogyakarta, Senin.

Amanah sehari-hari berjualan pakaian dan kaos batik di salah satu kios yang berada di TKP Senopati. Ia memperkirakan, kerugian yang dialaminya akibat kebakaran tersebut mencapai sekitar Rp35 juta.

“Saya dan pedagang lain sudah pulang saat terjadi kebakaran karena kondisi di lokasi memang sudah sepi. Sudah tidak ada bus sehingga kami pulang sekitar pukul 22.00 WIB. Tetapi, tiba-tiba ada yang menelepon dan memberitahu terjadi kebakaran di kios,” katanya.

Ia mengaku masih merasa beruntung tidak menyimpan uang di dalam kios karena terkadang ada pedagang yang masih menyimpan uangnya di kios. “Dari informasi, ada pedagang yang menyimpan uang hingga Rp10 juta di kios. Rata-rata, kerugian tiap pedagang sekitar puluhan juta rupiah karena tidak bisa menyelamatkan barang dagangan,” katanya.

Selain kios, kebakaran tersebut juga menghanguskan satu unit sepeda motor milik pedagang dan satu unit mobil wisatawan yang kebetulan terparkir di ruas jalan yang berada tepat di selatan kios yang terbakar.

Selama berjualan di TKP Senopati, Amanah mengatakan bisa memperoleh omzet hingga Rp3 juta per hari saat libur panjang seperti saat libur panjang akhir tahun lalu. “Karena ada peningkatan pengunjung, maka saya menambah stok dagangan. Tetapi, ternyata semuanya hangus terbakar,” katanya.

Ia mengeluarkan uang sekitar Rp350.000 per bulan untuk keperluan sewa, membayar listrik dan kebutuhan lain. “Dugaan sementara, api berasal dari kios di paling tengah karena terjadi korsleting. Kadang-kadang memang listrik padam, tetapi bisa dinyalakan kembali. Baru kali ini terjadi kebakaran yang cukup besar,” katanya.

Saat ini, Amanah dan puluhan pedagang lain diminta libur terlebih dulu dan pembersihan kios baru bisa dilakukan jika proses olah tempat kejadian perkara sudah selesai dilakukan oleh pihak berwajib.

Sementara itu, Kepala Seksi Operasional dan Penyelamatan Dinas Kebakaran Kota Yogyakarta Mahargyo mengatakan, dugaan sementara untuk faktor penyebab kebakaran kios di TKP Senopati adalah korsleting trafo listrik yang berada di belakang kios.

“Karena korslet, maka api menyambar kios di bawahnya termasuk ke mobil yang terparkir tidak jauh dari kios. Api bisa menjalar cepat karena sebagian besar barang dagangan adalah pakaian yang mudah terbakar. Apalagi, bahan kios adalah besi yang mudah mengantarkan panas,” katanya.

Ia mengatakan, laporan terkait kebakaran di TKP Senopati terebut disampaikan cukup lama dari awal kejadian sehingga api sudah semakin membesar dan menghanguskan bangunan. “Kami bisa memadamkan api sekitar 60 menit yang kemudian dilanjutkan dengan pendinginan,” katanya yang menyebut tidak ada korban jiwa dalam kebakaran itu.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Sutini Sri Lestari mengatakan, kewenangan terhadap kios di TKP Senopati berada di bawah Dinas Perhubungan.

“Kami akan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terlebih dulu termasuk untuk proses perbaikannya. Selama ini, kami hanya menganggarkan dana untuk pemeliharaan saja,” katanya.

Sedangkan untuk pedagang, lanjut dia, diminta libur terlebih dulu karena untuk menempatkan di lokasi lain tidak bisa dilakukan. “Kami tidak lagi memiliki tempat untuk menempatkan pedagang,” katanya. 


Pewarta : Eka Arifa Rusqiyati
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024