Jakarta (ANTARA) - Film "Dilan 1991" yang dibintangi dua artis muda Iqbaal Ramadhan dan Vanesha Prescilla kembali membuat kejutan dengan membukukan rekor penonton di bioskop Indonesia yaitu ditonton tiga juta penonton pada hari kelima penayangannya.
Rekor tersebut bahkan disebut memecahkan rekor penonton film super hero "Avengers: Infinity War" di Indonesia yang tayang pada April 2018.
Sebelumnya, film sekuel tersebut juga mencatat rekor jumlah penonton premier terbanyak (80.000 orang) dan jumlah penonton pada hari pertama penayangan (720.000 orang). Pencapaian itu membuat sutradara Fajar Bustomi tidak dapat menyembunyikan rasa bangganya.
"Senang sekali atas hasil "(Dilan) 1991" ini. Akhirnya ada film Indonesia yang bisa membanggakan dan mendapatkan antusiasme begitu besar," ujar Fajar saat dihubungi Antara, Selasa.
Fajar yang tengah berada di Kairo, Mesir untuk penggarapan film Buya Hamka, awalnya mengaku terbebani dalam penggarapan film lanjutan "Dilan 1990" tersebut.
"Bukan beban dalam jumlah penonton, karena dari Pak Ody (produser film) memang tidak ada target harus ditonton berapa juta orang. Beban saya adalah bagaimana membuat film kedua ini lebih baik dari sebelumnya," jelas Fajar.
Pria yang juga menukangi film "Slank Nggak Ada Matinya" itu beranggapan sangat lumrah bila sekuel sebuah film kerap dibandingkan dengan keberhasilan film pendahulunya.
"Makanya saya sering bertanya-tanya, apakah orang-orang masih suka Dilan, masih nungguin Dilan? Alhamdulillah ternyata publik masih menyukai kisah Dilan," ungkap Fajar.
(Penulis: Peserta Susdape XIX/Adnan Nanda)
Rekor tersebut bahkan disebut memecahkan rekor penonton film super hero "Avengers: Infinity War" di Indonesia yang tayang pada April 2018.
Sebelumnya, film sekuel tersebut juga mencatat rekor jumlah penonton premier terbanyak (80.000 orang) dan jumlah penonton pada hari pertama penayangan (720.000 orang). Pencapaian itu membuat sutradara Fajar Bustomi tidak dapat menyembunyikan rasa bangganya.
"Senang sekali atas hasil "(Dilan) 1991" ini. Akhirnya ada film Indonesia yang bisa membanggakan dan mendapatkan antusiasme begitu besar," ujar Fajar saat dihubungi Antara, Selasa.
Fajar yang tengah berada di Kairo, Mesir untuk penggarapan film Buya Hamka, awalnya mengaku terbebani dalam penggarapan film lanjutan "Dilan 1990" tersebut.
"Bukan beban dalam jumlah penonton, karena dari Pak Ody (produser film) memang tidak ada target harus ditonton berapa juta orang. Beban saya adalah bagaimana membuat film kedua ini lebih baik dari sebelumnya," jelas Fajar.
Pria yang juga menukangi film "Slank Nggak Ada Matinya" itu beranggapan sangat lumrah bila sekuel sebuah film kerap dibandingkan dengan keberhasilan film pendahulunya.
"Makanya saya sering bertanya-tanya, apakah orang-orang masih suka Dilan, masih nungguin Dilan? Alhamdulillah ternyata publik masih menyukai kisah Dilan," ungkap Fajar.
(Penulis: Peserta Susdape XIX/Adnan Nanda)