Jakarta (ANTARA) - Buah kurma memiliki berbagai manfaat kesehatan, mulai dari memperlancar pencernaan, mencegah anemia bahkan menjaga vitalitas kaum pria.
"Khasiat kurma banyak sekali, sebagai makanan bergizi. Dan pada bulan puasa, selain berkhasiat juga sunnah," kata Guru Besar bidang Keamanan Pangan dan Gizi, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB University Ahmad Sulaeman kepada Antara saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Pria yang akrab disapa Prof Ahmad itu menganjurkan mengkonsumsi buah asal Timur Tengah itu sebaiknya tidak hanya pada bulan Ramadhan saja melainkan juga pada hari-hari lain agar mendapat manfaat kesehatan maksimal.
Kurma, lanjut Prof Ahmad, mengandung gizi yang cukup lengkap sebagai sumber energi dan karbohidrat. Kurma memiliki kandungan sekitar 270 kilo kalori, protein 1,8 gram, dan lemak yang cukup rendah yakni 0,15 gram per 100 gram. Sedangkan kandungan serat mencapai 6,7 gram serta karbohidrat 75 persen.
Dari 75 persen karbohidrat dalam kurma, sebesar 65 gramnya adalah gula yakni glukosa, sukrosa, dan fruktosa (gula buah).
Kadungan mineral dalam kurma juga cukup tinggi. Ada kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, serta kalium, atau potasium yang tinggi sekitar 700 miligram. Kurma juga mengandung sodium dan natrium kurma tapi hanya 1 miligram per 100 gram. Zat antioksidan dalam kurma antara lain senyawa fenolik, dan mineral boron.
"Dari komposisi itu bisa dilihat apa saja khasiat kurma," kata guru besar asal Sukabumi itu.
Prof Ahmad menjelaskan beberapa manfaat kesehatan kurma yakni meningkatkan kesehatan otak. Makan kurma melindungi otak terhadap stres oksidatif dan imflamasi otak karena kurma kaya serat, fenolik, antioksidan alami seperti asam proton.
"Keberadaan senyawa polifenol pada kurma berpotensi membantu memperlambat kejadian penyakit Alzheimer dan Demensia (pikun)," katanya.
Selain itu, kandungan serat yang tinggi pada kurma juga bisa mengatasi konstipasi atau sembelit. Serat pada kurma membantu kesehatan pencernaan sehingga ketika makanan itu masuk ke dalam usus bisa lancar sampai saluran pencernaan, dan buang air besar menjadi lancar.
"Kalau susah buang air besar, makan kurma saja. (Kurma) direndam semaleman sampai lembut. Besok harinya bisa diblender jadi seperti pasta lalu dimakan," kata Ahmad.
Anemia
Kandungan serat larut dan tidak larut dalam kurma juga bisa menyembuhkan penyakit pencernaan seperti maag. Di dalam kurma terkandung berbagai asam amino bermanfaat yang bisa menstimulasi pencernaan makanan yang bisa lewat melalui saluran gastrointestinal sehingga makanan bisa langsung diserap.
Manfaat lainnya, kurma bisa mengatasi anemia. Manfaat itu, menurut Ahmad, kurang diketahui banyak orang bahwa anemia bisa diatasi dengan mengonsumsi kurma.
Sumber penyembuhan anemia berasal dari gizi dan zat besi yang ada dalam kurma. Zat besi yang terkandung jumlahnya tidak signifikan tetapi lumayan untuk mengatasi gejala anemia.
Prof Ahmad mengatakan kurma juga dapat mencegah penyakit jantung. Penelitian tentang pencegahan itu sudah dilakukan oleh salah seorang peneliti dan dipublikasikan dalam jurnal internasional.
Hasil penelitian itu menyebutkan konsumsi kurma merupakan cara efektif untuk menurunkan kadar trigliserid dan menurukan stress oksidatif yang merupakan faktor risiko penyakit jantung.
Kandungan antioksidan yang tinggi pada kurma juga untuk mencegah atherosclerosis atau pembentukan plak pada pembuluh darah yang dapat membantu mengurangi faktor risiko stroke.
Kurma juga memiliki berbagai fitokimia dengan jumlah yang sedikit tetapi membantu terhadap penyakit jantung. Kurma juga kaya potasium, kandungan mineral, yang mampu menurunkan tekanan darah dan mencegah hipertensi.
"Kurma mengurangi risiko stroke dan penyakit yang berkaitan dengan jantung lainnya," kata Ahmad.
Mengobati disfungsi seksual
Sebuah penelitian pada 2006 menyebutkan efek pollen kurma dan minyaknya dapat mengobati disfungsi seksual pada pria. Hasil penelitian itu melaporkan tingginya estradiol dan komponen flavonoid di dalam kurma membantu meningkatkan jumlah sperma dan motilitas sperma.
"Penelitian di India itu menunjukkan pollen pada kurma telah digunakan untuk mengobati infertilitas pada kaum pria, pada pengobatan tradisional. Jika ingin meningkatkan libido, perbanyak makan kurma," kata Ahmad.
Di kawasan Timur Tengah, konsumsi kurma sudah menjadi kebiasaan untuk meningkatkan stamina kaum pria. Mereka mengkonsumsi kurma yang sudah direndam dalam susu kambing, lalu diblender, ditambah kapulaga, serta madu.
IPB, menurut prof Ahmad, juga pernah melakukan penelitian tentang manfaat kurma yang terbukti dapat meningkatkan stamina olahragawan. Penelitian itu dilakukannya bersama Ketua Pergizi Pangan Indonesia Hardinsyah.
Penelitian lainnya dari Columbia menyebutkan kurma dapat mengobati penyakit diare kronis, cegah rabun ayam, memperlambat perkembangan sel kanker dan studi lainnya menyebutkan buah kurma kering bisa meningkatkan aktivitas antitumor.
Sementara, kandungan fosfor, potasium, dan magnesium dalam kurma membantu kesehatan tulang terutama pada orang tua atau usia lanjut.
Baca juga: Gulai kambing takjil pembuka puasa di Masjid Gedhe Kauman
"Khasiat kurma banyak sekali, sebagai makanan bergizi. Dan pada bulan puasa, selain berkhasiat juga sunnah," kata Guru Besar bidang Keamanan Pangan dan Gizi, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB University Ahmad Sulaeman kepada Antara saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Pria yang akrab disapa Prof Ahmad itu menganjurkan mengkonsumsi buah asal Timur Tengah itu sebaiknya tidak hanya pada bulan Ramadhan saja melainkan juga pada hari-hari lain agar mendapat manfaat kesehatan maksimal.
Kurma, lanjut Prof Ahmad, mengandung gizi yang cukup lengkap sebagai sumber energi dan karbohidrat. Kurma memiliki kandungan sekitar 270 kilo kalori, protein 1,8 gram, dan lemak yang cukup rendah yakni 0,15 gram per 100 gram. Sedangkan kandungan serat mencapai 6,7 gram serta karbohidrat 75 persen.
Dari 75 persen karbohidrat dalam kurma, sebesar 65 gramnya adalah gula yakni glukosa, sukrosa, dan fruktosa (gula buah).
Kadungan mineral dalam kurma juga cukup tinggi. Ada kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, serta kalium, atau potasium yang tinggi sekitar 700 miligram. Kurma juga mengandung sodium dan natrium kurma tapi hanya 1 miligram per 100 gram. Zat antioksidan dalam kurma antara lain senyawa fenolik, dan mineral boron.
"Dari komposisi itu bisa dilihat apa saja khasiat kurma," kata guru besar asal Sukabumi itu.
Prof Ahmad menjelaskan beberapa manfaat kesehatan kurma yakni meningkatkan kesehatan otak. Makan kurma melindungi otak terhadap stres oksidatif dan imflamasi otak karena kurma kaya serat, fenolik, antioksidan alami seperti asam proton.
"Keberadaan senyawa polifenol pada kurma berpotensi membantu memperlambat kejadian penyakit Alzheimer dan Demensia (pikun)," katanya.
Selain itu, kandungan serat yang tinggi pada kurma juga bisa mengatasi konstipasi atau sembelit. Serat pada kurma membantu kesehatan pencernaan sehingga ketika makanan itu masuk ke dalam usus bisa lancar sampai saluran pencernaan, dan buang air besar menjadi lancar.
"Kalau susah buang air besar, makan kurma saja. (Kurma) direndam semaleman sampai lembut. Besok harinya bisa diblender jadi seperti pasta lalu dimakan," kata Ahmad.
Anemia
Kandungan serat larut dan tidak larut dalam kurma juga bisa menyembuhkan penyakit pencernaan seperti maag. Di dalam kurma terkandung berbagai asam amino bermanfaat yang bisa menstimulasi pencernaan makanan yang bisa lewat melalui saluran gastrointestinal sehingga makanan bisa langsung diserap.
Manfaat lainnya, kurma bisa mengatasi anemia. Manfaat itu, menurut Ahmad, kurang diketahui banyak orang bahwa anemia bisa diatasi dengan mengonsumsi kurma.
Sumber penyembuhan anemia berasal dari gizi dan zat besi yang ada dalam kurma. Zat besi yang terkandung jumlahnya tidak signifikan tetapi lumayan untuk mengatasi gejala anemia.
Prof Ahmad mengatakan kurma juga dapat mencegah penyakit jantung. Penelitian tentang pencegahan itu sudah dilakukan oleh salah seorang peneliti dan dipublikasikan dalam jurnal internasional.
Hasil penelitian itu menyebutkan konsumsi kurma merupakan cara efektif untuk menurunkan kadar trigliserid dan menurukan stress oksidatif yang merupakan faktor risiko penyakit jantung.
Kandungan antioksidan yang tinggi pada kurma juga untuk mencegah atherosclerosis atau pembentukan plak pada pembuluh darah yang dapat membantu mengurangi faktor risiko stroke.
Kurma juga memiliki berbagai fitokimia dengan jumlah yang sedikit tetapi membantu terhadap penyakit jantung. Kurma juga kaya potasium, kandungan mineral, yang mampu menurunkan tekanan darah dan mencegah hipertensi.
"Kurma mengurangi risiko stroke dan penyakit yang berkaitan dengan jantung lainnya," kata Ahmad.
Mengobati disfungsi seksual
Sebuah penelitian pada 2006 menyebutkan efek pollen kurma dan minyaknya dapat mengobati disfungsi seksual pada pria. Hasil penelitian itu melaporkan tingginya estradiol dan komponen flavonoid di dalam kurma membantu meningkatkan jumlah sperma dan motilitas sperma.
"Penelitian di India itu menunjukkan pollen pada kurma telah digunakan untuk mengobati infertilitas pada kaum pria, pada pengobatan tradisional. Jika ingin meningkatkan libido, perbanyak makan kurma," kata Ahmad.
Di kawasan Timur Tengah, konsumsi kurma sudah menjadi kebiasaan untuk meningkatkan stamina kaum pria. Mereka mengkonsumsi kurma yang sudah direndam dalam susu kambing, lalu diblender, ditambah kapulaga, serta madu.
IPB, menurut prof Ahmad, juga pernah melakukan penelitian tentang manfaat kurma yang terbukti dapat meningkatkan stamina olahragawan. Penelitian itu dilakukannya bersama Ketua Pergizi Pangan Indonesia Hardinsyah.
Penelitian lainnya dari Columbia menyebutkan kurma dapat mengobati penyakit diare kronis, cegah rabun ayam, memperlambat perkembangan sel kanker dan studi lainnya menyebutkan buah kurma kering bisa meningkatkan aktivitas antitumor.
Sementara, kandungan fosfor, potasium, dan magnesium dalam kurma membantu kesehatan tulang terutama pada orang tua atau usia lanjut.
Baca juga: Gulai kambing takjil pembuka puasa di Masjid Gedhe Kauman