Bantul (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah mengusulkan kegiatan operasi pasar khusus komoditas bawang putih menyikapi tingginya harga bahan pokok strategis itu di pasaran saat ini.
"Untuk di Bantul harga bawang putih termasuk tinggi, kami sudah berusaha ke provinsi (Pemda DIY) untuk mengajukan OP (operasi pasar)," kata Kasi Distribusi dan Harga Bahan Kebutuhan Pokok, Dinas Perdagangan Bantul Zuhriyatun Nur Handayani di Bantul, Senin.
Berdasarkan pantauan harga kebutuhan pokok di beberapa pasar tradisional, untuk komoditas bawang putih harganya masih tinggi sekitar Rp50.000 per kilogram atau sejak mengalami kenaikan menjelang bulan puasa lalu belum mengalami penurunan.
Dia mengatakan, sesuai hasil koordinasi dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), kalau harga bahan pokok melonjak di pasaran saat puasa, maka direncanakan OP di masing-masing kabupaten guna mengendalikan harga.
"Tapi sudah kita ajukan, dan saat ini kita masih tunggu kepastian, karena bawang putih ini barang impor, dan impornya masuk ke pelabuhan, sehingga butuh waktu, bisa sampai lima hari," katanya.
Dia menyebut, harga bawang putih di pasaran dalam kondisi normal berkisar Rp25.000 sampai Rp30.000 untuk jenis kating. Dan kenaikan harga ini karena pengaruh permintaan menjelang dan memasuki bulan suci Ramadhan 1440 Hijriah.
"Kita rutin memantau di empat pasar tradisional, namun meskipun harga mahal tapi sebenarnya stoknya di pasaran tetap ada, hanya berkurang. Ini juga pengaruh permintaan, jelang puasa ini konsumen banyak yang mencari," katanya.
Sementara itu, kata dia, untuk harga bahan pokok yang stabil diantaranya beras IR di kisaran Rp9.500 - Rp10 ribu per kilogram, kemudian daging sapi kualitas nomor satu di kisaran Rp120.000 per kilogram dan daging ayam sekitar Rp30.000 - Rp32.000 kilogram.
Sedangkan bahan pokok yang mengalami kenaikan sedikit yaitu gula pasir kemasan polos yang terakhir di harga Rp11.750 per kilogram, namun kenaikan masih wajar karena dibawah HET (harga eceran tertinggi), normalnya sekitar Rp11.000 per kilogram.
"Untuk antisipasi kenaikan harga bahan pokok kita rutin pemantauan, bila saat pemantauan ada beberapa komoditas ada kenaikan tajam dan pasokan berkurang kita cek distributor terlebih dulu bagaimana stoknya," katanya.
"Untuk di Bantul harga bawang putih termasuk tinggi, kami sudah berusaha ke provinsi (Pemda DIY) untuk mengajukan OP (operasi pasar)," kata Kasi Distribusi dan Harga Bahan Kebutuhan Pokok, Dinas Perdagangan Bantul Zuhriyatun Nur Handayani di Bantul, Senin.
Berdasarkan pantauan harga kebutuhan pokok di beberapa pasar tradisional, untuk komoditas bawang putih harganya masih tinggi sekitar Rp50.000 per kilogram atau sejak mengalami kenaikan menjelang bulan puasa lalu belum mengalami penurunan.
Dia mengatakan, sesuai hasil koordinasi dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), kalau harga bahan pokok melonjak di pasaran saat puasa, maka direncanakan OP di masing-masing kabupaten guna mengendalikan harga.
"Tapi sudah kita ajukan, dan saat ini kita masih tunggu kepastian, karena bawang putih ini barang impor, dan impornya masuk ke pelabuhan, sehingga butuh waktu, bisa sampai lima hari," katanya.
Dia menyebut, harga bawang putih di pasaran dalam kondisi normal berkisar Rp25.000 sampai Rp30.000 untuk jenis kating. Dan kenaikan harga ini karena pengaruh permintaan menjelang dan memasuki bulan suci Ramadhan 1440 Hijriah.
"Kita rutin memantau di empat pasar tradisional, namun meskipun harga mahal tapi sebenarnya stoknya di pasaran tetap ada, hanya berkurang. Ini juga pengaruh permintaan, jelang puasa ini konsumen banyak yang mencari," katanya.
Sementara itu, kata dia, untuk harga bahan pokok yang stabil diantaranya beras IR di kisaran Rp9.500 - Rp10 ribu per kilogram, kemudian daging sapi kualitas nomor satu di kisaran Rp120.000 per kilogram dan daging ayam sekitar Rp30.000 - Rp32.000 kilogram.
Sedangkan bahan pokok yang mengalami kenaikan sedikit yaitu gula pasir kemasan polos yang terakhir di harga Rp11.750 per kilogram, namun kenaikan masih wajar karena dibawah HET (harga eceran tertinggi), normalnya sekitar Rp11.000 per kilogram.
"Untuk antisipasi kenaikan harga bahan pokok kita rutin pemantauan, bila saat pemantauan ada beberapa komoditas ada kenaikan tajam dan pasokan berkurang kita cek distributor terlebih dulu bagaimana stoknya," katanya.