Kulon Progo (ANTARA) - Sebanyak 70 paket pengadaan barang dan jasa, keuangan kabupaten, dan fisik di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, gagal dilelang pada triwulan II Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2019.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kulon Progo Agus Langgeng Basuki di Kulon Progo, Jumat, mengatakan jumlah target 2019 ada 167 paket terdiri dari konstruksi, konsultasi, barang/jasa dan jasa lainnya.

"Untuk target sampai dengan triwulan II ada 155 paket dengan realisasi sampai Senin (10/6) ada 85 paket atau 70 persen,” katanya.

Selanjutnya Langgeng menuturkan 70 paket belum terealisasi terdiri dari 58 paket dalam proses terdiri dari 46 konstruksi, empat konsultansi, delapan barang/jasa dan 12 paket dokumen lelang belum masuk BLP atau masih dalam mereview dokumen lelangnya, sudah diumumkan, masih dalam masa tanggap.

"Realisasi keuangan pada pagu sampai dengan triwulan II sebesar Rp259,7 miliar dengan pagu paket terealisasi Seni (10/6) Rp142,069 miliar, nilai kontrak hingga Senin (10/6) sebesar Rp113,152 miliar atau 79.65 pereen. Sehingga terdapat sisa lelang sebesar 20 persen," katanya.

Sementara itu, Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo mengharapkan hasil evaluasi ini diharapkan mengingatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya.

"Karena di akhir Juni akan ada rapor tentang evaluasi di kabupaten, dan dari Gubernur untuk rapor pada awal Juli. Sehingga sebelum 5 Juli, OPD harus sudah menyelesaikan pekerjaan rumah dan tugasnya," katanya.

Baca juga: Bupati Kulon Progo minta ASN meningkatkan kinerja

Pewarta : Sutarmi
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024