Jakarta (ANTARA) - Film "Setan Jawa" dari sutradara kenamaan Garin Nugroho akan ditampilkan di Jepang pada 2 Juli 2019.
Film bisu rilisan 2016 ini akan ditayangkan bersama kolaborasi seniman musik dan tari dari Indonesia dan Jepang sebagai bagian rangkaian "Asia in Resonance 2019" dari The Japan Foundation Asia Center.
Setiap ditayangkan, film "Setan Jawa" hadir dengan pertunjukan yang bervariasi. Di Yurakucho Asahi Hall Tokyo nanti, "Setan Jawa" tayang bersama konser 3D yang dirancang oleh desainer suara Yasuhiro Morinaga. Kolaborasi ini juga didukung oleh KOM_I, vokalis band Wednesday Campanella dari Jepang.
Sementara dari Indonesia ada aktor Gunawan Maryanto yang jadi vokalis sekaligus pembaca puisi serta mantra-mantra Jawa.
Film bisu ini juga didukung oleh penari Indonesia yaitu Luluk Ari Prasetyo, Heru Purwanto, dan Dorothea Quin, yang akan merespons dan merepresentasikan film serta suara melalui gerakan tari.
Seniman alat musik tradisional dari Bandung, Teguh Permana dan Akbar Nendi, serta Haidi Bing Slamet dan Andori dari Banyuwangi, turut memperkaya suara yang mengiringi film ini.
Selain “Setan Jawa”, tiga film Indonesia lainnya turut diputar pada kategori “Masters of Southeast Asian Cinema” pada “Asia in Resonance 2019”.
Film-film tersebut adalah “Memories of My Body” (2018) karya Garin Nugroho, “Sekala Niskala/ The Seen and Unseen” (2017) karya Kamila Andini, dan “Variable No.3” (2018) karya Edwin yang tergabung dalam film omnibus Asian Three Fold Mirrors (Journey) produksi The Japan Foundation Asia Center. Selain itu, diadakan juga simposium dengan tema “Future vision of the international collaboration in filmmaking” bersama Garin Nugroho yang menjadi salah satu pembicara dalam kegiatan ini .
Baca juga: Mawar De Jongh tampil total di film "Bumi Manusia"
Film bisu rilisan 2016 ini akan ditayangkan bersama kolaborasi seniman musik dan tari dari Indonesia dan Jepang sebagai bagian rangkaian "Asia in Resonance 2019" dari The Japan Foundation Asia Center.
Setiap ditayangkan, film "Setan Jawa" hadir dengan pertunjukan yang bervariasi. Di Yurakucho Asahi Hall Tokyo nanti, "Setan Jawa" tayang bersama konser 3D yang dirancang oleh desainer suara Yasuhiro Morinaga. Kolaborasi ini juga didukung oleh KOM_I, vokalis band Wednesday Campanella dari Jepang.
Sementara dari Indonesia ada aktor Gunawan Maryanto yang jadi vokalis sekaligus pembaca puisi serta mantra-mantra Jawa.
Film bisu ini juga didukung oleh penari Indonesia yaitu Luluk Ari Prasetyo, Heru Purwanto, dan Dorothea Quin, yang akan merespons dan merepresentasikan film serta suara melalui gerakan tari.
Seniman alat musik tradisional dari Bandung, Teguh Permana dan Akbar Nendi, serta Haidi Bing Slamet dan Andori dari Banyuwangi, turut memperkaya suara yang mengiringi film ini.
Selain “Setan Jawa”, tiga film Indonesia lainnya turut diputar pada kategori “Masters of Southeast Asian Cinema” pada “Asia in Resonance 2019”.
Film-film tersebut adalah “Memories of My Body” (2018) karya Garin Nugroho, “Sekala Niskala/ The Seen and Unseen” (2017) karya Kamila Andini, dan “Variable No.3” (2018) karya Edwin yang tergabung dalam film omnibus Asian Three Fold Mirrors (Journey) produksi The Japan Foundation Asia Center. Selain itu, diadakan juga simposium dengan tema “Future vision of the international collaboration in filmmaking” bersama Garin Nugroho yang menjadi salah satu pembicara dalam kegiatan ini .
Baca juga: Mawar De Jongh tampil total di film "Bumi Manusia"