Yogyakarta (ANTARA) - Lulusan perguruan tinggi harus memiliki kecerdasan sosial untuk melakukan terobosan dalam dunia bisnis yang tren sekarang didasarkan atas kolaborasi ekonomi, kata Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Prof Sutrisna Wibawa.

"Oleh karena itu, pendidikan diharapkan mampu menjalankan kewajibannya, menyiapkan peserta didik agar cerdas menghadapi 'sharing economy era' di dunia global," katanya pada wisuda lulusan Doktor, Magister, Sarjana, dan Diploma UNY periode Agustus di GOR UNY Yogyakarta, Sabtu.

Sutrisna mengatakan lulusan universitas harus melek konstelasi unicorn di Indonesia maupun internasional seperti bagaimana bukalapak bekerja, tokopedia menawarkan mekanisme pasar, traveloka memberi kemudahan memesan jasa transportasi, dan gojek atau grab yang meringankan pribadi dalam mobilitas maupun konsumsi.

"Contoh-contoh tersebut membuka peluang besar bagi lulusan universitas untuk mempelajari konsep 'product service system, redistribution market, collaborative lifestyle'," katanya.

Menurut dia, keberadaan revolusi industri 4.0 telah menggeser berbagai lini, termasuk arah kebijakan pendidikan dan praksisnya. Basis nilai yang khas dari gelombang ini adalah digitalisasi dan otomasi sehingga mendisrupsi peran manusia.

Konon manusia akan digeser oleh robot, baik langsung maupun tidak langsung. Kekhawatiran guru dan siswa bukan tanpa alasan. Mereka was-was kalau pekerjaannya direbut total oleh Artificial Intelligence (AI).

Munculnya Society 5.0, yang diadopsi oleh pemerintah Jepang sebagai antisipasi terhadap tren global sebagai akibat dari munculnya revolusi industri 4.0,  konon akan menyelesaikan berbagai tantangan dan permasalahan sosial dengan memanfaatkan berbagai inovasi yang lahir di era revolusi industri 4.0 seperti internet of thing, big data, artificial intelligence, robot, dan berbagai mesin canggih lainnya.

"Masyarakat 5.0 mengandung nilai baru yang diciptakan melalui inovasi, yang akan menghilangkan kesenjangan regional, usia, jenis kelamin, dan bahasa, yang memungkinkan penyediaan produk dan layanan yang dirancang secara halus untuk beragam kebutuhan individu," kata Sutrisna.

Pada periode ini UNY mewisuda sebanyak 1.573 lulusan, terdiri atas 15 lulusan program Doktor (S3), 257 lulusan Program Magister (S2), 1.128 lulusan Program Sarjana (S1), dan 173 lulusan Program Diploma (D3).

Peraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi Program Doktor (S3) adalah Rif'ati Dina Handayani dengan IPK 3,99 dari Program Studi Ilmu Pendidikan, Program Magister (S2) adalah Fitria Eka Cahya Astuti dengan IPK 3,99 dari Pendidikan Biologi.

Kemudian Program Sarjana (S1) adalah Dicha Nur Wendha dengan IPK 3,93 dari Program Studi Manajemen, dan Program Diploma (D3) adalah Putri Agustina Prasekti dengan IPK 3,82 dari Program Studi Akuntansi. 
 

Pewarta : Bambang Sutopo Hadi
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024