Jambi (ANTARA) - Dua pemulung di Muaro Kumpeh, Kecamatan Kumpe Ulu, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, yang sedang mencari besi menemukan satu mortir di dasar Sungai Batanghari yang dalam kondisi berkarat dan sudah berlumut yang kemudian dilaporkan ke kepolisian setempat.
"Kedua pemulung itu kaget ketika mencari besi tua dengan cara menyelam di kawasan Sungai Batanghari yang berlokasi di dekat demaga PT NCC, menemukan mortir yang diduga peninggalan zaman penjajahan Belanda dalam kondisi berkarat dan berlumut," kata Kapolres Muarojambi AKBP Mardiono saat dihubungi, Kamis.
Menurut dia, saat ini mortir yang diduga peninggalan zaman penjajahan itu telah diamankan ke tempat yang aman.
"Kami dari kepolisian telah berkoordinasi dengan Dandim 0415 Batanghari terkait temuan itu. Saat ini diduga mortir itu telah diamankan ke Denpal, karena termasuk senjata militer," kata AKBP Mardiono.
Saat ini, kata Mardiono, lokasi tersebut sudah diberi garis polisi agar tidak ada warga yang mendekati lokasi penemuan proyektil mortir dan dirinya tidak tahu pasti, apakah senjata itu masih aktif atau tidak, karena yang bisa menyatakan aktif tidaknya adalah TNI.
"Kedua pemulung itu kaget ketika mencari besi tua dengan cara menyelam di kawasan Sungai Batanghari yang berlokasi di dekat demaga PT NCC, menemukan mortir yang diduga peninggalan zaman penjajahan Belanda dalam kondisi berkarat dan berlumut," kata Kapolres Muarojambi AKBP Mardiono saat dihubungi, Kamis.
Menurut dia, saat ini mortir yang diduga peninggalan zaman penjajahan itu telah diamankan ke tempat yang aman.
"Kami dari kepolisian telah berkoordinasi dengan Dandim 0415 Batanghari terkait temuan itu. Saat ini diduga mortir itu telah diamankan ke Denpal, karena termasuk senjata militer," kata AKBP Mardiono.
Saat ini, kata Mardiono, lokasi tersebut sudah diberi garis polisi agar tidak ada warga yang mendekati lokasi penemuan proyektil mortir dan dirinya tidak tahu pasti, apakah senjata itu masih aktif atau tidak, karena yang bisa menyatakan aktif tidaknya adalah TNI.