Dubai (ANTARA) - Iran akan mengejar agresor bahkan jika ia melancarkan serangan terbatas dan berusaha akan menghancurkannya, kata komandan Pengawal Revolusi pada Sabtu, setelah serangan terhadap fasilitas minyak Saudi yang pejabat Riyadh dan Amerika Serikat persalahkan atas Teheran.

"Hati-hati, agresi terbatas tidak akan tetap terbatas. Kami akan kejar tiap agresor," kata Kepala Pengawal Revolusi Mayor Jenderal Hossein Salami dalam keterangan yang disiarkan di TV negara. "Kami akan lakukan hukuman dan akan terus lakukan hingga kehancuran agresor."

Presiden AS Donald Trump pada Jumat (20/9) setuju mengirim tentara Amerika untuk memperkuat pertahanan peluru kendali dan udara Arab Saudi setelah serangan pada 14 September.

Iran membantah keterlibatan dalam serangan itu, yang diakui oleh gerakan Al Houthi Yaman, kelompok yang bersekutu dengan Iran dan saat ini bertempur melawan aliansi pimpinan Saudi dalam perang saudara Yaman.

Amirali Hajizadeh, yang memimpin bagian antariksa Pengawal Revolusi, mengatakan tiap serangan atas Iran akan mendapat "tanggapan yang menghancurkan", kantor berita resmi IRNA melaporkan.

Hajizadeh berbicara dalam pemaparan yang disebut "Berburu Hering", dimana sisa-sisa pesawat tanpa awak yang dijatuhkan di Iran dan sistem pertahanan udara Iran yang menjatuhkan sebuah drone militer AS pada Juni diperlihatkan.

Pemaparan itu bagian dari kegiatan tahunan untuk memperingati dimulainya perang dengan Irak tahun 1980-88, yang juga mencakup pameran angkatan laut dan udara di Teluk dan parade militer pada Ahad.

Sementara itu Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengutuk sanksi-sanksi baru AS terhadap bank sentralnya setelah serangan-serangan Saudi tersebut sebagai usaha untuk menolak akses warga biasa kepada makanan dan obat-obatan, dan mengatakan langkah itu merupakan tanda keputusasaan AS.

"Ini tanda keputusasaan AS ... Ketika mereka berulang lakukan sanksi atas institusi sama, ini artinya usaha mereka membuat negara Iran bertekuk lutu dengan tekanan maksimum telah gagal," kata Menlu Zarif kepada wartawan dalam keterangan yang disiarkan di televisi negara.

"Tapi ini berbahaya dan tak dapat diterima sebagai sebuah usaha menghalangi ... akses rakyatr Iranm kepada makanan dan obat-obatan," ujar Zarif setelah tiba dari New York untuk menghadiri Sidang Umum PBB pekan depan.

Sumber: Reuters
 

Pewarta : Mohamad Anthoni
Editor : Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024