Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta berharap agar penyusunan rencana revitalisasi salah satu pasar tradisional, Pasar Sentul juga memasukkan kebutuhan parkir sehingga tidak ada lagi parkir tepi jalan umum di depan pasar.
“Lalu lintas simpang Jalan Sultan Agung atau di depan Pasar Sentul cukup padat. Jika masih ada parkir tepi jalan umum, maka kondisinya akan semakin padat sehingga akan lebih baik jika seluruh parkir bisa ditampung di dalam area pasar,” kata Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Golkari Made Yulianto di Yogyakarta, Minggu.
Berdasarkan data Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta rasio volume kendaraan dengan kapasitas jalan di penggal Jalan Sultan Agung sudah mencapai 0,7 dan bisa meningkat menjadi 0,8 saat jam sibuk.
“Harapan kami, jika akan dilakukan revitalisasi pasar, maka harus memasukkan rencana untuk penempatan parkir di dalam kawasan pasar. Baik parkir untuk pedagang maupun untuk pengunjung. Jalan pun akan berfungsi optimal untuk sarana lalu lintas,” katanya.
Saat ini, lokasi parkir untuk mendukung Pasar Sentul adalah parkir tepi jalan umum di depan pasar.
“Agar tidak terjadi kepadatan kendaraan yang panjang, maka kami melakukan pengaturan pada durasi lampu lalu lintas. Kebetulan ada dua simpang di dekat pasar yang jaraknya tidak terlalu jauh,” katanya.
Selain itu, ia pun meminta kesadaran masyarakat untuk tidak memarkir kendaraan sembarangan karena berpotensi menyebabkan kepadatan lalu lintas. “Ikuti arahan rambu dan marka yang sudah ada. Masyarakat disiplin mengikuti aturan dan kami pun akan menjaga aturan,” katanya.
Pada tahun ini, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta tengah menyusun analisis dampak lalu lintas di Pasar Sentul sebagai salah satu persiapan jika rencana revitalisasi di pasar tradisional tersebut direalisasikan.
“Jika sewaktu-waktu rencana revitalisasi untuk Pasar Sentul dilakukan, maka dokumen-dokumen yang dibutuhkan sudah siap sehingga pekerjaan bisa langsung dijalankan,” kata Kepala Bidang Pengembangan dan Penataan Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta Gunawan Nugroho Hutomo.
Meskipun demikian, lanjut Gunawan, hingga saat ini belum ada keputusan apapun terkait pelaksanaan revitalisasi fisik di Pasar Sentul Yogyakarta.
Dokumen analisis dampak lalu lintas (andalalin) yang saat ini sedang disusun tersebut, lanjut dia, digunakan untuk melengkapi dokumen “detail engineering design” (DED) bangunan pasar. DED untuk revitalsasi pasar sudah disusun sejak 2013.
Salah satu permasalahan yang dihadapi Pasar Sentul adalah luberan pedagang di depan pasar sehingga kondisi lalu lintas menjadi cukup padat pada pagi hari. Namun, jam berjualan pedagang di luar pasar dibatasi maksimal sampai pukul 07.00 WIB sudah harus bersih karena kegiatan di pasar biasanya terjadi mulai pukul 03.00 WIB.
Sedangkan untuk pengelolaan parkir, di Pasar Sentul terdapat dua jenis parkir yaitu parkir di depan pasar yang dikelola Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta parkir di sisi barat pasar yang dikelola Dinas Perhubungan.
Dishub berharap rencana revitalisasi Pasar Sentul masukkan kebutuhan parkir
Kondisi lalu lintas di simpang Jalan Sultan Agung, di depan Pasar Sentul Yogyakarta. ANTARA/Eka Arifa Rusqiyati