Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Yogyakarta berencana melakukan revitalisasi terhadap salah satu pasar tradisional di kota tersebut, Pasar Sentul, dengan mengusung konsep bangunan bergaya arsitektur Indische, sesuai arsitektur di kawasan tersebut.
"Karena Pasar Sentul berada di Kawasan Cagar Budaya Pakualaman, maka revitalisasi bangunan pun harus sesuai dengan arsitektur di kawasan tersebut, termasuk gaya arsitektur yang akan digunakan," kata Kepala Bidang Penataan Bangunan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Yogyakarta Fakhrul Nur Cahyanto di Yogyakarta, Kamis.
Berdasarkan rekomendasi dari Dewan Pertimbangan dan Pelestarian Warisan Budaya (DP2WB) DIY, lanjut dia, maka tampilan sisi muka atau fasad bangunan pasar akan menggunakan konsep arsitektur bergaya Indische.
Baca juga: Dishub berharap rencana revitalisasi Pasar Sentul masukkan kebutuhan parkir
Anggaran yang digunakan untuk revitalisasi sepenuhnya berasal dari dana keistimewaan yang dialokasikan sekitar Rp24,8 miliar.
Pasar Sentul yang saat ini adalah bangunan satu lantai, akan dibangun menjadi bangunan dua lantai ditambah rooftop. Penambahan lantai tersebut dilakukan agar tidak ada lagi pedagang yang berjualan di halaman pasar.
Luas kios dan los pun akan dibangun sesuai aturan dalam Perda Pasar Rakyat sehingga diharapkan kondisi pasar akan semakin nyaman, baik untuk pedagang maupun konsumen yang datang.
Ukuran kios dibuat menjadi enam meter persegi dan sembilan meter persegi, begitu pula dengan los yang akan diupayakan memiliki luas sekitar dua meter persegi.
"Saat ini ukuran los di pasar cukup beragam. Ada yang 0,75 meter persegi dan juga yang satu meter persegi atau 1,5 meter persegi," katanya yang menyebut pasar juga akan dilengkapi travelator untuk memudahkan akses.
Sedangkan rooftop akan dimanfaatkan untuk pedagang yang saat ini berjualan di Lapangan Sewandanan Pakualaman.
Selama pembangunan, pedagang Pasar Sentul akan direlokasi sementara di Jalan Batikan, menempati lahan untuk kantor Kelurahan Pandeyan dan di lahan milik Pemerintah DIY. "Kedua lokasi saling terhubung," katanya.
Lelang untuk pembangunan selter relokasi sementara diharapkan selesai akhir Januari untuk kemudian dilakukan pembangunan sehingga siap digunakan pada pertengahan Maret. Alokasi anggaran pembangunan selter sementara sekitar Rp2,4 miliar.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Ambar Ismuwardani mengatakan, revitalisasi ditujukan untuk penataan pasar sekaligus menjadi bagian dari penataan kawasan cagar budaya Pakualaman.
"Untuk saat ini, kami baru menyampaikan rencana itu ke paguyuban pedagang, sedangkan sosialisasi secara resmi belum dilakukan karena masih menunggu gambar teknis dari DPUPKP," katanya.
Saat ini, di Pasar Sentul terdapat 529 pedagang dan nantinya akan ada tambahan pedagang dari Lapangan Sewandanan yang akan menempati rooftop pasar saat pasar selesai direvitalisasi.
"Harapannya, kami bisa mulai sosialisasi pada Februari atau Maret," kata Ambar.
Sedangkan pekerjaan fisik revitalisasi Pasar Sentul ditargetkan dapat dimulai pada Mei dan berakhir pada pertengahan Desember.
Baca juga: Disperindag Yogyakarta susun analisis dampak lalu lintas Pasar Sentul
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Yogyakarta revitalisasi Pasar Sentul gunakan gaya arsitektur Indische
Berita Lainnya
Cabup Marija kampanye di Pasar Brosot Kulon Progo serap aspirasi pedagang
Sabtu, 23 November 2024 17:16 Wib
Paslon Marija-Yusron blusukan kampanye di Pasar Bendungan serap aspirasi pedagang
Sabtu, 23 November 2024 16:50 Wib
Paslon Bupati-Wakil Bupati Kulon Progo Marija-Yusron berkomitmen tata pasar rakyat
Senin, 18 November 2024 18:44 Wib
Jokowi blusukan di Pasar Notoharjo Solo
Kamis, 14 November 2024 14:30 Wib
Pemkab Sleman selenggarakan pasar murah sembako
Selasa, 5 November 2024 21:42 Wib
Sleman gelar pasar murah sembako antisipasi dampak deflasi
Senin, 21 Oktober 2024 19:43 Wib
DKP Kulon Progo-BP2MHKP melakukan pengendalian mutu perikanan di pasar
Senin, 21 Oktober 2024 18:13 Wib
Ekonom: Pelaku pasar bakal sambut positif pelantikan presiden- wapres
Minggu, 20 Oktober 2024 16:48 Wib