Sleman (ANTARA) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X meresmikan operasional jembatan penyeberangan orang (JPO) "Ambaramarga" di Jalan Laksda Adisutjipto Yogyakarta sekaligus meresmikan Hotel Grand Ambarrukmo, Selasa.
JPO ini membelah Jalan Laksda Adisucipto dengan bentuk menyerupai huruf "S" dan dilengkapi dengan dua lift sebagai akses utama serta tangga melingkar sebagai akses cadangan.
JPO ini terletak di halaman Hotel Grand Ambarrukmo pada sisi selatan, serta satu "drop point" di area pedestrian Plaza Ambarrukmo di sisi utara.
"JPO ini bukan yang pertama kali di Yogyakarta. Dahulu di Jalan Solo terdapat dua JPO. Tapi telah rusak karena tertabrak truk. Akhirnya dua JPO tersebut dibongkar," kata Sultan.
Menurut dia, selain memudahkan pejalan kaki untuk menyeberang, kehadiran fasilitas ini diharapkan dapat membangun kedisiplinan warga. Agar tidak menyeberang sembarangan sehingga dapat menekan risiko kecelakaan.
"Jangan menyeberang di jalan lagi karena berbahaya," katanya.
Ia berharap JPO ini dapat bermanfaat untuk warga masyarakat dan dapat memenuhi harapan konsumen.
"Bagi para pengusaha dapat berkompetisi untuk meningkatkan pelayanannya," katanya.
Managing Director The Ambarrukmo Haris Susanto mengatakan gagasan awal dibangunnya JPO ini karena banyaknya kecelakaan di Jalan Laksda Adisucipto akibat tingginya jumlah kendaraan dan pejalan kaki yang melintas.
"Sejak diujicobakan pada 18 September 2019, rata-rata pengguna JPO setiap harinya mencapai 1882 orang. Kini JPO telah diresmikan dengan nama Ambaramarga yang memiliki makna jalan di angkasa. Kami berharap JPO ini menjadi jembatan baru bagi inovasi bisnis dan perdagangan di Indonesia," katanya.
Menurut dia, sebagai salah satu bentuk "corporate social responsibility" (CSR) The Ambarrukmo, JPO ini telah didesain sesuai standar dari dinas terkait. Yakni sesuai SNI 1727/2013 dan SNI 1726/2012 menganai perancangan gedung dan mengenai ketahanan gempa.
"Kajian teknis sudah dilaksanakan dan didampingi perwakilan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) VII," katanya.
Ia mengatakan, JPO ini ramah difabel yakni dengan adanya lift untuk memudahkan akses naik.
"Penyeberangan dibuka selama 24 jam. Sementara untuk jalan akses ke mal Plaza Ambarrukmo beroperasi dari pukul 10.00 - 22.00 WIB," katanya.
Haris mengatakan, pihaknya ingin berkontribusi pada kesejahteraan dan kemajuan, di mana dalam perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia.
"Kami berharap masyarakat dimudahkan akses ke pasar tradisional dan pasar modern yang dua-duanya hadir di area Ambarrukmo ini," katanya.
Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun mengatakan dengan dibangunnya JPO ini menunjukan bahwa Ambarrukmo serius memberikan pelayanan kepada pejalan kaki agar terhindar dari kecelakaan.
"Saya berharap masyarakat yang memanfaatkan JPO bisa menjaga fasilitas tersebut dan turut menjaga kebersihan biar tidak kumuh," katanya.
JPO ini membelah Jalan Laksda Adisucipto dengan bentuk menyerupai huruf "S" dan dilengkapi dengan dua lift sebagai akses utama serta tangga melingkar sebagai akses cadangan.
JPO ini terletak di halaman Hotel Grand Ambarrukmo pada sisi selatan, serta satu "drop point" di area pedestrian Plaza Ambarrukmo di sisi utara.
"JPO ini bukan yang pertama kali di Yogyakarta. Dahulu di Jalan Solo terdapat dua JPO. Tapi telah rusak karena tertabrak truk. Akhirnya dua JPO tersebut dibongkar," kata Sultan.
Menurut dia, selain memudahkan pejalan kaki untuk menyeberang, kehadiran fasilitas ini diharapkan dapat membangun kedisiplinan warga. Agar tidak menyeberang sembarangan sehingga dapat menekan risiko kecelakaan.
"Jangan menyeberang di jalan lagi karena berbahaya," katanya.
Ia berharap JPO ini dapat bermanfaat untuk warga masyarakat dan dapat memenuhi harapan konsumen.
"Bagi para pengusaha dapat berkompetisi untuk meningkatkan pelayanannya," katanya.
Managing Director The Ambarrukmo Haris Susanto mengatakan gagasan awal dibangunnya JPO ini karena banyaknya kecelakaan di Jalan Laksda Adisucipto akibat tingginya jumlah kendaraan dan pejalan kaki yang melintas.
"Sejak diujicobakan pada 18 September 2019, rata-rata pengguna JPO setiap harinya mencapai 1882 orang. Kini JPO telah diresmikan dengan nama Ambaramarga yang memiliki makna jalan di angkasa. Kami berharap JPO ini menjadi jembatan baru bagi inovasi bisnis dan perdagangan di Indonesia," katanya.
Menurut dia, sebagai salah satu bentuk "corporate social responsibility" (CSR) The Ambarrukmo, JPO ini telah didesain sesuai standar dari dinas terkait. Yakni sesuai SNI 1727/2013 dan SNI 1726/2012 menganai perancangan gedung dan mengenai ketahanan gempa.
"Kajian teknis sudah dilaksanakan dan didampingi perwakilan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) VII," katanya.
Ia mengatakan, JPO ini ramah difabel yakni dengan adanya lift untuk memudahkan akses naik.
"Penyeberangan dibuka selama 24 jam. Sementara untuk jalan akses ke mal Plaza Ambarrukmo beroperasi dari pukul 10.00 - 22.00 WIB," katanya.
Haris mengatakan, pihaknya ingin berkontribusi pada kesejahteraan dan kemajuan, di mana dalam perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia.
"Kami berharap masyarakat dimudahkan akses ke pasar tradisional dan pasar modern yang dua-duanya hadir di area Ambarrukmo ini," katanya.
Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun mengatakan dengan dibangunnya JPO ini menunjukan bahwa Ambarrukmo serius memberikan pelayanan kepada pejalan kaki agar terhindar dari kecelakaan.
"Saya berharap masyarakat yang memanfaatkan JPO bisa menjaga fasilitas tersebut dan turut menjaga kebersihan biar tidak kumuh," katanya.