Sleman (ANTARA) - Kepolisian Resor Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan persiapan sejak dini dalam rangka pengamanan gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 di wilayah setempat.
"Pelaksanaan pilkada ini tidak hanya di Kabupaten Sleman sehingga Kapolri beberapa waktu lalu telah melakukan koordinasi dengan kepala satuan wilayah terkait dengan pengamanan Pilkada 2020," kata Kapolres Sleman AKBP Rizky Ferdiansyah di Sleman, Selasa.
Menurut dia, dalam koordinasi tersebut dibahas mengenai persiapan pengamanan pilkada maupun pemetaan potensi rawan konflik.
"Pemetaan ini meliputi wilayah yang rawan serta potensi gesekan kelompok masyarakat," katanya.
Dari koordinasi yang sudah dilakukan tersebut, Polres Sleman sudah mulai memetakan dan memasuki wilayah yang berpotensi terjadi gesekan.
"Pemetaan sejak awal ini dilakukan agar terjalin koordinasi yang kuat dengan wilayah maupun pemerintah daerah," kata Rizky.
Untuk jumlah dan kekuatan personel yang akan dilibatkan dalam pemilihan kepala daerah ini, kata dia, lebih kurang sama dengan penyelenggaraan Pemilu Presiden 2019.
"Jumlahnya saat ini masih belum dapat dipastikan karena masih dalam tahap persiapan dan perencanaan," katanya.
Ia juga berharap partisipasi dari masyarakat, terutama dari para pendukung calon yang maju dalam pilkada untuk bersama-sama menciptakan iklim kondusif di Sleman.
"Ya, harapannya semua dapat merayakan pesta demokrasi pilkada ini dengan aman dan damai," katanya.
"Pelaksanaan pilkada ini tidak hanya di Kabupaten Sleman sehingga Kapolri beberapa waktu lalu telah melakukan koordinasi dengan kepala satuan wilayah terkait dengan pengamanan Pilkada 2020," kata Kapolres Sleman AKBP Rizky Ferdiansyah di Sleman, Selasa.
Menurut dia, dalam koordinasi tersebut dibahas mengenai persiapan pengamanan pilkada maupun pemetaan potensi rawan konflik.
"Pemetaan ini meliputi wilayah yang rawan serta potensi gesekan kelompok masyarakat," katanya.
Dari koordinasi yang sudah dilakukan tersebut, Polres Sleman sudah mulai memetakan dan memasuki wilayah yang berpotensi terjadi gesekan.
"Pemetaan sejak awal ini dilakukan agar terjalin koordinasi yang kuat dengan wilayah maupun pemerintah daerah," kata Rizky.
Untuk jumlah dan kekuatan personel yang akan dilibatkan dalam pemilihan kepala daerah ini, kata dia, lebih kurang sama dengan penyelenggaraan Pemilu Presiden 2019.
"Jumlahnya saat ini masih belum dapat dipastikan karena masih dalam tahap persiapan dan perencanaan," katanya.
Ia juga berharap partisipasi dari masyarakat, terutama dari para pendukung calon yang maju dalam pilkada untuk bersama-sama menciptakan iklim kondusif di Sleman.
"Ya, harapannya semua dapat merayakan pesta demokrasi pilkada ini dengan aman dan damai," katanya.