Yogyakarta (ANTARA) - Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro mengatakan hal prioritas yang harus dilakukan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok selaku Komisaris Utama PT Pertamina adalah mewujudkan efisiensi dan efektivitas di tubuh perusahaan migas milik negara itu.

"Persoalan di Pertamina itu kan selalu berkembang dan dinamis. Jadi salah satunya tentu efisiensi dan efektivitas," kata Purnomo saat menghadiri Seminar Nasional Ekonomi Energi bertajuk "Penguatan Ketahanan Energi untuk Mendukung Ketahanan Nasional" di Gedung Fakultas Teknologi Mineral UPN Veteran Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, mewujudkan efisiensi di tubuh Pertamina berarti membuat Perusahaan itu memiliki kesesuaian antara program dengan output yang ingin dicapai. "Kalau efisiensi itu kita buat supaya antara input dan outputnya lebih efisien," kata dia.

Mewujudkan efisiensi, menurut dia, juga tidak terlepas dari SDM, investasi, hingga teknologi yang digunakan oleh perusahaan.

Sementara itu, efektivitas yang dimaksud Purnomo adalah bagaimana mendorong PT Pertamina mampu memenuhi target yang ingin dicapai.

Ia mencontohkan salah satu target yang harus mampu dicapai Pertamina adalah menyelesaikan persoalan defisit perdagangan.

"Karena kan di migas ini impornya banyak. Bagaimana ini (defisit perdagangan) bisa diselesaikan oleh Ahok," katanya.

Pendiri Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) ini meyakini Ahok telah mengetahui problem yang dihadapi perusahaan pelat merah itu. Meski demikian, untuk memecahkan persoalan itu, Ahok juga harus menyesuaikan dengan posisinya sebagai komisaris utama.

"Saya kira Ahok sudah tahu, cuma sekarang bagaimana dia mengimplementasikannya," kata dia.


 

Pewarta : Luqman Hakim
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024