Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memindahkan 322 pedagang Pasar Burung Wates ke lokasi baru yaitu Pasar Burung Pengasih di kawasan Pasar Hewan Terpadu Pengasih.
Asisten Perekonomian dan ESDM Setda Kulon Progo Bambang Tri Budi di Kulon Progo, Jumat, mengatakan pembangunan megaproyek yang ada di Kabupaten Kulon Progo mulai dari Bandara Internasional Yogyakarta, Bedah Menoreh, dan Pelabuhan Tanjung Adikarto mengharuskan pemkab melakukan penataan dan menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru.
"Pemindahan Pasar Burung Wates ke Pasar Burung Pengasih dalam rangka penataan Kota Wates dan menumbuhkan pusat pertumbuhan ekonomi baru. Rencananya, bekas Pasar Burung Wates menjadi ruang terbuka hijau," kata Bambang Tri Budi.
Ia mengucapkan terima kasih kepada pedagang Pasar Burung Wates yang bersedia dipindah tanpa ada perlawanan, bahkan mereka secara ikhlas bersedia dipindah ke Pasar Burung Pengasih yang ada di kawasan Pasar Hewan Terpadu Pengasih.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada pedagang yang penuh gotong royong, penuh kesadaran dan penuh keikhlasan bersedia pindah ke tempat baru," kata Bambang.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Aris Nugraha mengatakan pembangunan Pasar Burung Pengasih merupakan bagian dari program strategis Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dalam meningkatkan perekonomian dan pemberantasan kemiskinan.
Pembangunan Pasar Burung Pengasih ini juga merupakan bagian dari upaya pemkab melakukan pengembangan Kota Wates dan pertumbuhan pusat ekonomi baru.
Pedagang yang dipindahkan, yakni pedagang burung dan kelengkapannya sebanyak 69 orang, pedagang klithikan sebanyak 172 orang, pedagang ayam 72 orang, dan pedagang rumput sembilan orang.
"Pemindahan tuntas hari ini juga sehingga kami berharap pada Sabtu (30/11), mereka sudah melakukan jual beli di Pasar Burung Pengasih," katanya.
Aris menjelaskan pembangunan pasar ini menelan dana hingga Rp2,2 miliar yang berasal dari APBD Kabupaten sebesar Rp1,6 miliar, dan bantuan Pemda DIY sejumlah Rp526 juta.
Pembangunan akan dilanjutkan pada 2020 untuk melengkapi sarana dan prasarana. "Pada 2020 akan dibangun parkir, gapura dan lampu penerangan jalan," terangnya.
Dalam rangka meramaikan pasar burung, pemkab telah membangun gantangan burung berkicau untuk lomba burung tingkat nasional yang diadakan setahun sekali. Adapula penyelenggaraan kontes ternak sapi dan kambing dan kegiatan panen pedet.
"Tahun depan kami buat gantangan burung perkutut, untuk memfasilitasi kontes burung tersebut," katanya.
Asisten Perekonomian dan ESDM Setda Kulon Progo Bambang Tri Budi di Kulon Progo, Jumat, mengatakan pembangunan megaproyek yang ada di Kabupaten Kulon Progo mulai dari Bandara Internasional Yogyakarta, Bedah Menoreh, dan Pelabuhan Tanjung Adikarto mengharuskan pemkab melakukan penataan dan menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru.
"Pemindahan Pasar Burung Wates ke Pasar Burung Pengasih dalam rangka penataan Kota Wates dan menumbuhkan pusat pertumbuhan ekonomi baru. Rencananya, bekas Pasar Burung Wates menjadi ruang terbuka hijau," kata Bambang Tri Budi.
Ia mengucapkan terima kasih kepada pedagang Pasar Burung Wates yang bersedia dipindah tanpa ada perlawanan, bahkan mereka secara ikhlas bersedia dipindah ke Pasar Burung Pengasih yang ada di kawasan Pasar Hewan Terpadu Pengasih.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada pedagang yang penuh gotong royong, penuh kesadaran dan penuh keikhlasan bersedia pindah ke tempat baru," kata Bambang.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Aris Nugraha mengatakan pembangunan Pasar Burung Pengasih merupakan bagian dari program strategis Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dalam meningkatkan perekonomian dan pemberantasan kemiskinan.
Pembangunan Pasar Burung Pengasih ini juga merupakan bagian dari upaya pemkab melakukan pengembangan Kota Wates dan pertumbuhan pusat ekonomi baru.
Pedagang yang dipindahkan, yakni pedagang burung dan kelengkapannya sebanyak 69 orang, pedagang klithikan sebanyak 172 orang, pedagang ayam 72 orang, dan pedagang rumput sembilan orang.
"Pemindahan tuntas hari ini juga sehingga kami berharap pada Sabtu (30/11), mereka sudah melakukan jual beli di Pasar Burung Pengasih," katanya.
Aris menjelaskan pembangunan pasar ini menelan dana hingga Rp2,2 miliar yang berasal dari APBD Kabupaten sebesar Rp1,6 miliar, dan bantuan Pemda DIY sejumlah Rp526 juta.
Pembangunan akan dilanjutkan pada 2020 untuk melengkapi sarana dan prasarana. "Pada 2020 akan dibangun parkir, gapura dan lampu penerangan jalan," terangnya.
Dalam rangka meramaikan pasar burung, pemkab telah membangun gantangan burung berkicau untuk lomba burung tingkat nasional yang diadakan setahun sekali. Adapula penyelenggaraan kontes ternak sapi dan kambing dan kegiatan panen pedet.
"Tahun depan kami buat gantangan burung perkutut, untuk memfasilitasi kontes burung tersebut," katanya.