Bantul (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyebutkan bahwa angin kencang yang disertai hujan lebat melanda sebagian wilayah di tujuh kecamatan pada Jumat malam.

Manajer Pusat Pengendali Operasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Aka Luk Luk saat dihubungi, Jumat malam, membenarkan bahwa hujan lebat disertai angin sejak Jumat sore hingga malam terjadi di wilayah Bantul.

"Kejadian angin kencang terjadi di wilayah Kecamatan Bantul, Kecamatan Bambanglipuro, Kecamatan Pandak, Kecamatan Pundong, Kecamatan Srandakan, Kecamatan Dlingo dan Kecamatan Jetis dan menyebabkan pohon tumbang," katanya.

Dia mengatakan, pohon yang tidak kuat menahan terpaan angin kencang tersebut tumbang menghalangi jalan dan menimpa rumah warga, selain itu menimpa jaringan listrik perusahaan listrik negara (PLN).

Baca juga: Kurangi beban anggaran, Pegawai harian lepas di Bantul akan ditata

"Total sementara ada 25 titik lokasi kejadian," katanya. "Tidak ada (korban jiwa)," katanya ketika ditanya apakah ada laporan korban jiwa akibat kejadian tersebut.

Berdasarkan data yang dihimpun dari lapangan, sekitar pukul 16.30 WIB di wilayah Kecamatan Srandakan, telah terjadi pohon tumbang di tiga lokasi, yang pertama pohon tumbang menimpa kamar mandi dan dapur milik Trisno Wiyanto (50) di Mangiran Desa Trimurti Srandakan Bantul dengan kerugian materi sekitar Rp2 juta.

Kemudian pohon tumbang juga menimpa sebagian rumah milik Istinah (52) yang beralamat di Mangiran Srandakan Bantul dengan kerugian materi ditaksir sebesar Rp1 juta. Pohon tumbang di dusun Gunungsaren Lor Srandakan menimpa kabel listrik, namun tidak putus.

Tim yang menangani kejadian tersebut antara lain BPBD Bantul, Taruna Siaga Bencana (Tagana) Bantul, Polsek Srandakan, FPRB (Forum Pengurangan Resiko Bencana) Desa Trimurti, Babinsa Desa Trimurti dan para relawan dan masyarakat sekitar.*
Baca juga: BPBD Bantul persiapkan relawan hadapi potensi kejadian dampak cuaca ekstrem

Pewarta : Hery Sidik
Editor : Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024