Sleman (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengukuhkan SMP Muhammadiyah Pakem sebagai Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di Sleman, Selasa.
Pengukuhan dilakukan secara langsung Wakil Bupati (Wabup) Sleman, Sri Muslimatun yang ditandai dengan penyerahan Surat Keputusan (SK) kepada seluruh tim SPAB SMP Muhammadiyah Pakem.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman, Joko Supriyanto dalam laporannya mengatakan bahwa pembentukan SPAB di SMP Muhammadiyah Pakem merupakan salah satu kegiatan penguatan kelembagaan masyarakat dalam pengurangan risiko bencana di tahun 2020.
"Pembentukan SPAB ini juga sebagai wujud kesiapsiagaan warga sekolah dalam menghadapi ancaman bencana," ujarnya.
Menurut dia, kondisi existing SPAB yang sudah terbentuk di Kabupaten Sleman sampai saat ini sebanyak 70 SPAB.
Sementara Sri Muslimatun menyampaikan apresiasinya atas pengukuhan SMP Muhammadiyah Pakem sebagai SPAB.
"Tidak ada cara dalam mengatasi risiko bencana kecuali melakukan mitigasi," tambahnya.
Menurut dia, mitigasi bencana khususnya erupsi Gunung Merapi tidak lepas dari peran penting jaringan dan komunitas.
"Saya mengharapkan agar jalinan komunikasi diantara jaringan dan komunitas yang ada di sekitar Gunung Merapi hendaknya senantiasa dijaga dan dipelihara dengan baik, sehingga apabila sewaktu-waktu terjadi ancaman erupsi Gunung Merapi dapat segera diinformasikan kepada masyarakat," jelasnya.
Wabup juga mengharapkan dengan adanya pengukuhan SPAB, para siswa, guru dan seluruh pemangku kepentingan di lingkungan SMP Muhammadiyah Pakem memiliki literasi bencana, terutama untuk bencana erupsi Gunung Merapi.
Pengukuhan dilakukan secara langsung Wakil Bupati (Wabup) Sleman, Sri Muslimatun yang ditandai dengan penyerahan Surat Keputusan (SK) kepada seluruh tim SPAB SMP Muhammadiyah Pakem.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman, Joko Supriyanto dalam laporannya mengatakan bahwa pembentukan SPAB di SMP Muhammadiyah Pakem merupakan salah satu kegiatan penguatan kelembagaan masyarakat dalam pengurangan risiko bencana di tahun 2020.
"Pembentukan SPAB ini juga sebagai wujud kesiapsiagaan warga sekolah dalam menghadapi ancaman bencana," ujarnya.
Menurut dia, kondisi existing SPAB yang sudah terbentuk di Kabupaten Sleman sampai saat ini sebanyak 70 SPAB.
Sementara Sri Muslimatun menyampaikan apresiasinya atas pengukuhan SMP Muhammadiyah Pakem sebagai SPAB.
"Tidak ada cara dalam mengatasi risiko bencana kecuali melakukan mitigasi," tambahnya.
Menurut dia, mitigasi bencana khususnya erupsi Gunung Merapi tidak lepas dari peran penting jaringan dan komunitas.
"Saya mengharapkan agar jalinan komunikasi diantara jaringan dan komunitas yang ada di sekitar Gunung Merapi hendaknya senantiasa dijaga dan dipelihara dengan baik, sehingga apabila sewaktu-waktu terjadi ancaman erupsi Gunung Merapi dapat segera diinformasikan kepada masyarakat," jelasnya.
Wabup juga mengharapkan dengan adanya pengukuhan SPAB, para siswa, guru dan seluruh pemangku kepentingan di lingkungan SMP Muhammadiyah Pakem memiliki literasi bencana, terutama untuk bencana erupsi Gunung Merapi.