Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Koperasi UKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta melakukan kajian motivasi kerja untuk mengetahui bidang kerja yang diminati warga di kota tersebut sehingga bisa disesuaikan dengan pemberian program pelatihan yang tepat.

“Untuk memperoleh pekerjaan, biasanya dipersyaratkan pengalaman atau keterampilan kerja. Kami, dari pemerintah bisa membantu pencari kerja dengan memberikan program pelatihan yang tepat atau sesuai kebutuhan pencari kerja. Makanya, perlu dilakukan kajian motivasi ini,” jelas Kepala Dinas Koperasi UKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, Lucy Irawati di Yogyakarta, Sabtu.

Selain untuk mengetahui bidang pekerjaan yang diminati oleh pencari kerja, dalam kajian motivasi kerja tersebut juga diharapkan diperoleh berbagai data untuk mendukung penyusunan strategi inovasi dalam pemberian program pelatihan.

“Setiap tahun, kami rutin menyelenggarakan berbagai pelatihan keterampilan. Bahkan, di beberapa jenis pelatihan juga ditambah dengan program magang untuk menambah pengalaman kerja para pencari kerja,” terangnya.

Agar program pelatihan yang diberikan tersebut sesuai dengan kebutuhan dan minat pencari kerja serta kebutuhan pengguna tenaga kerja, lanjut Lucy maka perlu dilakukan evaluasi secara rutin.

“Melalui data yang diperoleh dari kajian ini, kami pun memiliki dasar untuk melakukan evaluasi dan menentukan kebijakan mengenai program atau jenis pelatihan yang akan diberikan supaya masyarakat semakin tertarik mengikuti pelatihan,” lanjutnya.

Pada tahun ini, Dinas Koperasi UKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta menggelar 20 jenis pelatihan. Beberapa diantaranya, masih sama seperti jenis pelatihan yang digelar pada tahun-tahun sebelumnya, namun ada beberapa pelatihan baru.

Lucy mengemukakan, tambahan jenis pelatihan baru tersebut dilakukan untuk menindaklanjuti permintaan warga seperti pembuatan gelato dan ice cream, bisnis MICE dan EO, design graphics for fashion, dan social media marketing.

Namun demikian, ada beberapa jenis pelatihan rutin yang tetap digelar dari tahun ke tahun karena cukup diminati masyarakat seperti mengemudi untuk sekaligus memperoleh SIM A umum, menjahit, cake and pastry, tata rias, membatik, dan satpam.

“Untuk tahun ini, pendaftaran pelatihan dilakukan secara online berbasis NIK. Peserta hanya bisa mengikuti satu jenis pelatihan di tahun yang sama,” katanya.

Lucy menambahkan, melalui kajian tersebut juga akan diperoleh identifikasi mengenai output dari industri jasa, perdagangan, dan pariwisata yang selama ini menjadi sektor penggerak utama ekonomi di Kota Yogyakarta.

Kajian motivasi kerja tersebut dilakukan dalam bentuk survei dengan sasaran pencari kerja dan pengguna tenaga kerja. Kajian dilakukan pada triwulan pertama 2020 dan diharapkan sudah selesai pada April 2020.


Pewarta : Eka Arifa Rusqiyati
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024