Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berupaya mengukur kemajuan pembangunan desa di wilayah tersebut melalui perlombaan desa yang diikuti seluruh pemerintahan desa se-Bantul.
"Perlombaan desa yang menjadi program nasional untuk menakar kemajuan desa dalam perspektif sosio-ekonomi-pemerintahan harus kita pertahankan, jangan sampai kehilangan 'ruh'-nya," kata Bupati Bantul Suharsono saat peluncuran Lomba Desa Tingkat Bantul 2020 di Bantul, Senin.
Menurut dia, penyelenggaraan perlombaan desa tidak boleh kehilangan aura sosialnya, dalam artian harus berbanding lurus dengan peningkatan partisipasi masyarakat karena pengembangan desa adalah pilar pembangunan nasional.
"Desa saat ini mendapatkan kesempatan lebih besar sebagai garda dan ujung tombak pembangunan masyarakat di desa. Untuk itu perlombaan desa harus mampu mendongkrak semangat dan aksi gotong royong dalam bingkai keswadayaan dan partisipasi masyarakat," katanya.
Bupati mengatakan, juara bukanlah satu-satunya tujuan dari adanya perlombaan desa ini, karena lomba desa merupakan sarana saja agar bagaimana aparat desa mampu meningkatkan kemandirian, pelayanan publik dan partisipasi masyarakat.
"Karena itu, jadikan lomba desa ini sebagai media yang mampu memunculkan inovasi dan kreativitas bagi daya dorong serta kemajuan masyarakat melalui berbagai sektor, sehingga akan menciptakan efek berantai dan signifikan yang mendorong perkembangan desa ke arah kemajuan," katanya.
Pada kesempatan itu, Bupati juga mengingatkan kepada seluruh warga masyarakat bahwa Pemkab Bantul pada 2020 akan melaksanakan dua agenda besar dalam proses demokrasi, yaitu pemilihan kepala desa (pilkades) serentak pada Juni dan pemilihan kepala daerah (pilkada) pada September.
"Ini semua merupakan proses berekspresi untuk menentukan pemimpin dalam satu waktu, karenanya ajak masyarakat ambil bagian di dalamnya, ajak masyarakat aktif berpartisipasi sebagai bentuk sumbangsih pada pembangunan," katanya.
Sampaikan pemahaman kepada masyarakat desa agar menjadi warga masyarakat yang dewasa, walau memang ada perbedaan pilihan, tetapi jangan lantas menjadi tidak peduli, kata Bupati Bantul.
"Perlombaan desa yang menjadi program nasional untuk menakar kemajuan desa dalam perspektif sosio-ekonomi-pemerintahan harus kita pertahankan, jangan sampai kehilangan 'ruh'-nya," kata Bupati Bantul Suharsono saat peluncuran Lomba Desa Tingkat Bantul 2020 di Bantul, Senin.
Menurut dia, penyelenggaraan perlombaan desa tidak boleh kehilangan aura sosialnya, dalam artian harus berbanding lurus dengan peningkatan partisipasi masyarakat karena pengembangan desa adalah pilar pembangunan nasional.
"Desa saat ini mendapatkan kesempatan lebih besar sebagai garda dan ujung tombak pembangunan masyarakat di desa. Untuk itu perlombaan desa harus mampu mendongkrak semangat dan aksi gotong royong dalam bingkai keswadayaan dan partisipasi masyarakat," katanya.
Bupati mengatakan, juara bukanlah satu-satunya tujuan dari adanya perlombaan desa ini, karena lomba desa merupakan sarana saja agar bagaimana aparat desa mampu meningkatkan kemandirian, pelayanan publik dan partisipasi masyarakat.
"Karena itu, jadikan lomba desa ini sebagai media yang mampu memunculkan inovasi dan kreativitas bagi daya dorong serta kemajuan masyarakat melalui berbagai sektor, sehingga akan menciptakan efek berantai dan signifikan yang mendorong perkembangan desa ke arah kemajuan," katanya.
Pada kesempatan itu, Bupati juga mengingatkan kepada seluruh warga masyarakat bahwa Pemkab Bantul pada 2020 akan melaksanakan dua agenda besar dalam proses demokrasi, yaitu pemilihan kepala desa (pilkades) serentak pada Juni dan pemilihan kepala daerah (pilkada) pada September.
"Ini semua merupakan proses berekspresi untuk menentukan pemimpin dalam satu waktu, karenanya ajak masyarakat ambil bagian di dalamnya, ajak masyarakat aktif berpartisipasi sebagai bentuk sumbangsih pada pembangunan," katanya.
Sampaikan pemahaman kepada masyarakat desa agar menjadi warga masyarakat yang dewasa, walau memang ada perbedaan pilihan, tetapi jangan lantas menjadi tidak peduli, kata Bupati Bantul.