Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar lomba Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) tingkat pelajar sekolah dasar, sekolah menengah pertama, hingga sekolah menengah atas untuk membentuk karakter generasi muda Islam yang berakhlak mulia.
"Lomba ini bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap Al Quran, sekaligus membentuk karakter mereka menjadi pribadi yang berakhlak mulia," kata Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Bantul Nugroho Eko Setyanto pada pembukaan MTQ di Bantul, Sabtu.
Menurut dia, perlombaan membaca bacaan Al-Qur'an tersebut diikuti sebanyak 633 pelajar dari tingkat SD, SMP, hingga SMA/SMK. Para pelajar berkompetisi dalam 30 cabang perlombaan yang menampilkan kemampuan mereka dalam berbagai aspek terkait Al Quran.
Lomba MTQ Bantul tersebut mengangkat tema "Mewujudkan Generasi Z yang Moderat, Cinta Al-Qur'an, Bermartabat, Berkarakter, serta Berakhlakul Karimah".
"Tema ini sangat relevan dalam upaya membekali pelajar di era digital dengan nilai-nilai moderasi, moralitas, dan kecintaan terhadap Al Quran," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul Agus Budiraharja mengatakan, bahwa moderasi beragama merupakan nilai penting dalam pembentukan kepribadian masyarakat. Dalam konteks pendidikan, nilai-nilai ini berperan dalam menanamkan sikap saling menghormati, toleransi dan mencegah radikalisme.
"Seperti kita ketahui, generasi Z yang tumbuh pada era digital ini mendapatkan tantangan yang harus memiliki pemahaman-pemahaman yang kritis terhadap nilai-nilai moderasi yang baru," katanya.
Dia mengatakan, sejak diselenggarakan pada tahun 1968, lomba MTQ telah memberikan dampak besar dalam membangun kecintaan masyarakat terhadap Al Quran. Hal tersebut terlihat dari meningkatnya jumlah penghafal Al Quran.
"Saya berharap MTQ tidak hanya sebagai wahana untuk berlatih dan berlomba untuk membaca al Quran, tetapi menjadi jalan untuk edukasi umat agar semakin mencintai dan membumikan Al Quran," katanya.