Bantul (ANTARA) - Talut sungai di wilayah Dusun Siluk 1, Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, ambrol pada Sabtu pag akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut pada Jumat (21/2) malam.
"Hujan deras yang turun sejak Jumat malam mengakibatkan talut pondasi jembatan pada kedua sisi sungai ambrol," kata warga yang juga relawan Dusun Siluk Desa Selopamioro Bantul Anang Zaenudin di Bantul, Sabtu.
Menurut dia, talut yang terdapat di sekitar Jembatan Kenet Jalan Raya Jogja - Panggang KM 22 Siluk Selopamioro tersebut ambrol sekitar pukul 04.00 WIB, karena tidak kuat menahan derasnya aliran air di hulu Sungai Oya.
Baca juga: Pemkab berharap pameran "Bantul Juoss" jadi media promosi potensi daerah
Dia mengatakan, sebenarnya sebelum hujan deras pada Jumat malam, talut sungai tersebut sudah retak dan sudah dilaporkan ke institusi terkait, hanya saja belum sempat ditindaklanjuti namun sudah mengalami ambrol.
Menurut dia, apabila persoalan talut ambrol tidak segera ditindaklanjuti maka dikhawatirkan longsor akan meluas dan mengancam rumah warga yang berjarak sekitar tiga meter dari talut sungai yang ambrol.
"Secara teknis belum bisa diprediksikan pasti tanpa analisa ahli bangunan. Namun, secara pandangan awam talut ambrol bisa mengancam pondasi jembatan dan bangunan rumah di dekatnya," katanya.
Dia juga mengatakan jika jembatan yang ada di atas talut roboh akibat penopang tidak kuat menahan bangunan, maka jalur utama Jogja - Panggang terputus, dan akses warga terhambat karena tidak ada jalur alternatif.
"Warga Panggang (Gunung Kidul) yang akan ke Bantul dan Yogyakarta atau sebaliknya harus lewat wilayah Kecamatan Purwosari Gunung Kidul via jalur Pantai Parangtritis," katanya.*
Baca juga: Bantul memperoleh dana program padat karya Rp4 miliar dari DIY
"Hujan deras yang turun sejak Jumat malam mengakibatkan talut pondasi jembatan pada kedua sisi sungai ambrol," kata warga yang juga relawan Dusun Siluk Desa Selopamioro Bantul Anang Zaenudin di Bantul, Sabtu.
Menurut dia, talut yang terdapat di sekitar Jembatan Kenet Jalan Raya Jogja - Panggang KM 22 Siluk Selopamioro tersebut ambrol sekitar pukul 04.00 WIB, karena tidak kuat menahan derasnya aliran air di hulu Sungai Oya.
Baca juga: Pemkab berharap pameran "Bantul Juoss" jadi media promosi potensi daerah
Dia mengatakan, sebenarnya sebelum hujan deras pada Jumat malam, talut sungai tersebut sudah retak dan sudah dilaporkan ke institusi terkait, hanya saja belum sempat ditindaklanjuti namun sudah mengalami ambrol.
Menurut dia, apabila persoalan talut ambrol tidak segera ditindaklanjuti maka dikhawatirkan longsor akan meluas dan mengancam rumah warga yang berjarak sekitar tiga meter dari talut sungai yang ambrol.
"Secara teknis belum bisa diprediksikan pasti tanpa analisa ahli bangunan. Namun, secara pandangan awam talut ambrol bisa mengancam pondasi jembatan dan bangunan rumah di dekatnya," katanya.
Dia juga mengatakan jika jembatan yang ada di atas talut roboh akibat penopang tidak kuat menahan bangunan, maka jalur utama Jogja - Panggang terputus, dan akses warga terhambat karena tidak ada jalur alternatif.
"Warga Panggang (Gunung Kidul) yang akan ke Bantul dan Yogyakarta atau sebaliknya harus lewat wilayah Kecamatan Purwosari Gunung Kidul via jalur Pantai Parangtritis," katanya.*
Baca juga: Bantul memperoleh dana program padat karya Rp4 miliar dari DIY