Yogyakarta (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito Yogyakarta merawat satu pasien anak dengan status pengawasan di ruang isolasi terkait virus corona jenis baru atau COVID-19.

Dokter Spesialis Paru Anak RSUP Dr Sardjito dr. Amalia Setyati saat jumpa pers di RSUP dr Sardjito, Yogyakarta, Selasa mengatakan pasien berusia 3 tahun itu dirawat di ruang isolasi sejak Senin, 9 Maret, setelah diketahui memiliki gejala batuk, pilek, sesak nafas, serta memiliki riwayat berkunjung ke Kota Depok, Jawa Barat.

"Tadi pagi masih demam 38,7 derajat Celcius. Alhamdulillah siang ini sudah tidak demam, dan tidak ada sesak nafas," kata Amalia.

Menurut dia, pasien anak itu memiliki riwayat berkunjung ke Kota Depok pada 27 Februari 2020. Meski demikian, pasien itu tidak pernah kontak dengan pasien positif COVID-19 yang ada di Depok.

Karena kemudian setelah sampai di Yogyakarta pada 3 Maret 2020 anak itu diketahui mengalami batuk, pilek, serta sesak nafas maka ia ditetapkan sebagai pasien dalam status pengawasan.

"Sampai di Yogyakarta batuk pilek dan ada riwayat berkunjung ke daerah atau kota yang ada positif (COVID-19) maka dia termasuk pasien dalam pengawasan," kata dia.

Menurut dia, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, pasien rujukan dari RS PKU Yogyakarta itu didiagnosis mengalami pneumonia atau infeksi paru-paru. Untuk memastikan penyebabnya, tim medis telah mengirim sampel usap dahak dan darah pasien itu ke Litbangkes.

"Prinsipnya penangannya sama dengan pneumonia lainnya, kami berikan antibiotik," kata dia.

Amalia menambahkan, pemeriksaan terhadap keluarga pasien baru akan dilakukan setelah hasil dari Litbangkes keluar. "Tapi kalau ini negatif (COVID-19) ya sudah untuk keluarga tidak kami lakukan pemeriksaan," kata dia.

Plh Direktur Utama RSUP dr Sardjito Rukmono Siswhisanto mengatakan hingga saat ini belum ada kasus positif COVID-19 di RSUP dr Sardjito. Satu pasien asal Jepang yang sebelumnya sempat dirawat di ruang isolasi telah keluar dari RSUP Dr Sardjito karena dinyatakan negatif.

Pewarta : Luqman Hakim
Editor : Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024