Yogyakarta (ANTARA) - Warga Kota Yogyakarta terdampak pandemi COVID-19 mulai bisa mencairkan bantuan langsung tunai dari Kementerian Sosial dengan menunjukkan undangan untuk mengambil bantuan itu melalui kantor pos.
“Bantuan dibagikan mulai hari ini secara tunai. Dimulai untuk dua kecamatan yaitu Gedongtengen dan Danurejan di Kantor Pos Besar. Nantinya, seluruh kantor pos di tiap kecamatan bisa melayani pencairan bantuan,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Sabtu.
Di Kota Yogyakarta, jumlah penerima bantuan langsung tunai (BLT) dari Kementerian Sosial (Kemensos) mencapai 7.893 kepala keluarga (KK) yang rencananya menerima bantuan tiga kali, untuk April, Mei, dan Juni yang nilainya Rp600.000 per bulan.
Baca juga: Pekerja migran yang sudah pulang diingatkan untuk ikuti protokol kesehatan
“Pencairan hari ini merupakan bantuan untuk April. Untuk pencairan Mei atau Juni akan ada undangan lagi yang disampaikan ke penerima,” katanya.
Heroe berharap, proses pencairan atau distribusi BLT tahap pertama dari Kementerian Sosial tersebut sudah bisa diselesaikan dalam waktu satu pekan.
“Pekan berikutnya, akan ada penyaluran bantuan langsung tunai yang bersumber dari APBD Kota Yogyakarta untuk warga terdampak lainnya. Penyaluran juga akan dilakukan melalui kantor pos,”katanya.
Di Kota Yogyakarta, pada awalnya terdapat sekitar 53.000 KK yang diusulkan memperoleh bantuan. Data tersebut berasal dari data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) milik Kemensos dan data warga miskin dari Kota Yogyakarta yang kemudian disebut data keluarga sasaran jaminan perlindungan sosial (KSJPS).
Setelah dilakukan pencocokan dan penyaringan data agar bantuan yang diterima tidak dobel, maka jumlah penerima bantuan berkurang menjadi 44.703 KK yang terdiri atas 30.889 KK memperoleh bantuan dari Kemensos dan 13.814 KK penerima bantuan tunai dari APBD Pemkot Yogyakarta.
“Data penerima bantuan tunai dari Pemkot Yogyakarta masih bisa berubah karena kami terus melakukan penyaringan dan penyisiran supaya bantuan yang diterima tidak dobel-dobel,” katanya.
Baca juga: Hampir 40.000 penumpang kereta di KAI Daop 6 melakukan pembatalan tiket
Dari 30.889 KK penerima bantuan Kemensos dapat diklasifikasikan menjadi 7.893 KK penerima BLT, 11.893 KK penerima bantuan pangan non tunai (BPNT) dengan nilai Rp200.000 per bulan selama satu tahun, 3.052 KK penerima PKH dengan bantuan Rp200.000 per bulan selama satu tahun, dan penerima Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) 8.536 KK yang menerima bantuan Rp200.000 per bulan selama sembilan bulan.
“Data KKS adalah warga yang masuk DTKS tetapi selama ini belum memperoleh bantuan Kemensos. Penerima BPNT, PKH, dan KKS sudah mulai menerima bantuan sejak April,” katanya.
Bantuan langsung tunai dari Pemkot Yogyakarta juga akan diberikan dalam bentuk paket selama tiga bulan, yaitu April, Mei, dan Juni. Total bantuan dalam satu paket Rp1,8 juta.
Warga lainnya yang terdampak pandemi tetapi tidak masuk dalam data kemiskinan diharapkan dapat masuk melalui skema Kartu Prakerja sebab sebagian besar pekerja atau pelaku UMKM yang tidak berproduksi atau dirumahkan atau mengalami pemutusan hubungan kerja akibat pandemi COVID-19.
Baca juga: Yogyakarta mengharapkan RS rujukan tambah kamar isolasi
“Selain itu, ada juga beberapa bantuan sembako untuk warga terdampak lain dari berbagai institusi, termasuk 10.000 paket sembako dari bantuan Presiden dan 30.000 paket sembako dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang dibagikan dalam dua gelombang,” katanya.