Jakarta (ANTARA) - UEFA menegaskan bahwa mereka tidak ada rencana untuk mengubah format Piala Eropa 2020 di tengah kabar yang menyatakan mereka sedang mempertimbangkan rencana memindahkan kompetisi itu ke Rusia.
Badan sepak bola Eropa tersebut pada Maret memutuskan untuk menunda ajang bergengsi benua itu selama 12 bulan karena pandemi virus corona, tetapi sejauh masih akan tetap menggelar Piala Eropa 2020 dengan format awal di 12 kota.
Surat kabar Prancis Le Parisien melaporkan awal pekan ini bahwa menunjuk Rusia, yang menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018, sebagai tuan rumah tunggal untuk putaran final Piala Eropa adalah salah satu opsi yang dipertimbangkan oleh UEFA.
Pertimbangan ini diambil karena kasus infeksi COVID-19 kembali meningkat di benua Eropa.
Meski UEFA tidak mengesampingkan opsi untuk mengubah format turnamen itu, mereka mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa saat ini tidak ada rencana untuk melakukannya.
"UEFA bermaksud untuk mengadakan Piala Eropa 2020 dalam format dan tempat yang sudah dikonfirmasi awal tahun ini dan kami bekerja sama dengan semua kota tuan rumah untuk persiapannya," kata pernyataan itu yang dikutip Sky Sports, Rabu.
"Mengingat ketidakpastian seputar COVID- di mana baik UEFA maupun badan penyelenggara lokal tidak memiliki kendali - saat ini terlalu dini untuk mengatakan apakah pertandingan pada Juni dan Juli akan memiliki batasan baik terhadap penggemar atau venue."
"Upaya UEFA saat ini difokuskan pada perencanaan turnamen di seluruh 12 kota dengan penggemar," tambah UEFA.
"Keputusan yang bertentangan dengan rencana itu dapat dibuat lebih cepat bila perlu, tetapi saat ini tidak ada rencana untuk mengubah lokasi."
Kota-kota yang menjadi tuan rumah kompetisi tersebut adalah Amsterdam, Baku, Bilbao, Bukares, Budapest, Kopenhagen, Dublin, Glasgow, London, Munich, Roma dan St Petersburg.
Inggris dan Wales telah lolos ke putaran final, yang dimulai pada 11 Juni tahun depan dan diakhiri dengan semifinal dan final di Wembley. Pertandingan final dijadwalkan akan digelar pada 11 Juli 2021.
Badan sepak bola Eropa tersebut pada Maret memutuskan untuk menunda ajang bergengsi benua itu selama 12 bulan karena pandemi virus corona, tetapi sejauh masih akan tetap menggelar Piala Eropa 2020 dengan format awal di 12 kota.
Surat kabar Prancis Le Parisien melaporkan awal pekan ini bahwa menunjuk Rusia, yang menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018, sebagai tuan rumah tunggal untuk putaran final Piala Eropa adalah salah satu opsi yang dipertimbangkan oleh UEFA.
Pertimbangan ini diambil karena kasus infeksi COVID-19 kembali meningkat di benua Eropa.
Meski UEFA tidak mengesampingkan opsi untuk mengubah format turnamen itu, mereka mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa saat ini tidak ada rencana untuk melakukannya.
"UEFA bermaksud untuk mengadakan Piala Eropa 2020 dalam format dan tempat yang sudah dikonfirmasi awal tahun ini dan kami bekerja sama dengan semua kota tuan rumah untuk persiapannya," kata pernyataan itu yang dikutip Sky Sports, Rabu.
"Mengingat ketidakpastian seputar COVID- di mana baik UEFA maupun badan penyelenggara lokal tidak memiliki kendali - saat ini terlalu dini untuk mengatakan apakah pertandingan pada Juni dan Juli akan memiliki batasan baik terhadap penggemar atau venue."
"Upaya UEFA saat ini difokuskan pada perencanaan turnamen di seluruh 12 kota dengan penggemar," tambah UEFA.
"Keputusan yang bertentangan dengan rencana itu dapat dibuat lebih cepat bila perlu, tetapi saat ini tidak ada rencana untuk mengubah lokasi."
Kota-kota yang menjadi tuan rumah kompetisi tersebut adalah Amsterdam, Baku, Bilbao, Bukares, Budapest, Kopenhagen, Dublin, Glasgow, London, Munich, Roma dan St Petersburg.
Inggris dan Wales telah lolos ke putaran final, yang dimulai pada 11 Juni tahun depan dan diakhiri dengan semifinal dan final di Wembley. Pertandingan final dijadwalkan akan digelar pada 11 Juli 2021.