Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mewaspadai potensi munculnya COVID-19 varian delta di wilayah ini dalam rangka mengantipasi semakin tingginya penyebaran COVID-19.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kulon Progo Astungkara di Kulon Progo, Kamis mengatakan, saat ini Dinas Kesehatan mulai melakukan survei ada atau tidaknya varian delta di wilayah ini.

"Kami mengimbau kepada masyarakat membatasi diri untuk melakukan kontak dengan orang lain, bila tidak mendesak. Varian delta ini penyebarannya sangat cepat, dalam hitungan menit dapat menularkan COVID-19," kata Astungkara.

Ia mengatakan hal mendesar dari kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat sangat membatasi kegiatan masyarakat, karena dalam rangka menekan kontak langsung dan menurunkan mobilitas masyarakat. Contohnya, saat hajatan tidak boleh menyediakan makanan secara prasmanan atau makan di tempat, karena untuk mengantisipasi terjadinya kontak.

Saat ini, berdasarkan informasi, COVID-19 varian delta sudah ada di Magelang (Jawa Tengah). Namun, dirinya belum tahu persis perkembangannya dan informasi perkembangaan kasus di wilayah tersebut.

"Kami minta masyarakat mematuhi protokol kesehatan. Kemudian gugus tugas yang membidangi penegakan, kami minta untuk bertindak tegas terhadap pelanggaran protokol kesehatan selama PPKM darurat ini," katanya.

Terkait tingginya penambahan kasus terkonfirmasi COVID-19 di Kabupaten Kulon Progo sejak pertengahan Juni hingga saat ini, Astungkara mengatakan bahwa selain uji usap PCR sebagai landasan seseorang dinyatakan positif COVID-19, sekarang hasil rapid antigen reaktif, maka sudah dianggap positif. Sehingga penambahan kasus harian positif COVID-19 di Kabupaten Kulon Progo sangat tinggi.

Hal ini dikarenakan dikejar 3T, yakni pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment). Untuk itu, ring satu dan ring dua yang memiliki kontak erat dengan terkonfirmasi harus segera ditracing. Kalau harus menunggu hasil laboratorium selama lima hari, baru ketahuan, maka terkonfirmasi sudah kemana-kemana dan menyebarkan virus ke orang lain.

"Untuk itu, disarankan bagi mereka yang rapid antigen hasilnya reaktif, kami minta langsung melakukan isolasi mandiri," katanya.

Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID Kulon Progo Baning Rahayujati mengatakan pada Rabu (14/7) ada penambahan 313 kasus baru, sehingga total selama pandemi sebanyak 12.358 kasus. Adapun rinciannya 277 isolasi rumah sakit, 3.011 isolasi mandiri, 8.388 selesai isolasi, 537 sembuh dan 205 meninggal dunia.

Pewarta : Sutarmi
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024