Jakarta (ANTARA) - Pasangan China Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping meraih medali emas Olimpiade Tokyo untuk nomor ganda campuran bulu tangkis setelah mengalahkan rekan senegara mereka Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong pada pertandingan final di Tokyo, Jumat.
Kedua pasangan telah bertemu 15 kali sebelum final di Tokyo, dengan Zheng dan Huang -- dua kali juara dunia dan peringkat satu dunia -- memenangi 13 di antaranya.
Namun Wang/Huang memenangi pertandingan ketat tersebut 21-17, 17-21, 21-19 untuk memastikan medali emas.
"Pikiran saya kosong setelah poin terakhir -- masih belum meresap," kata Wang dikutip AFP.
"Saya harus mengatakan kepada diri saya, 'jika kamu ingin memenangi medali emas ini, pertama kamu harus menang atas dirimu sendiri'."
Kemenangan tersebut memberi China medali Olimpiade keempat untuk ganda campuran, menempatkan negara tersebut kembali ke atas setelah pasangan Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir memenangi gelar tersebut pada Olimpiade Rio 2016.
Namun Wang/Huang harus melewati ketegangan pada gim terakhir untuk merebut hadiah tersebut.
"Ini pertandingan yang hebat dan semuanya dalam kondisi terbaiknya, secara mental, fisik dan taktik," kata Huang.
"Kami memenangi gim pertama dan mereka memenangi gim kedua -- kami berusaha untuk saling membaca pikiran masing-masing."
Zheng dan Huang memasuki kompetisi sebagai favorit, namun mereka tidak mampu melakukannya pada saat penting.
"Ini pertandingan yang menakjubkan untuk ditonton," kata Zheng. "Tentu saja kami mempunyai beberapa penyesalan, tapi lawan kami bermain sangat baik."
Pasangan Jepang Yuta Watanabe/Arisa Higashino memenangi medali perunggu dengan mengalahkan ganda campuran Hong Kong Tang Chun-man/Tse Ying-suet 21-17, 23-21.
"Kami berada di bawah banyak tekanan dan ada begitu banyak harapan," kata Watanabe. "Saya berusaha untuk menikmatinya, tapi berulang kali saya berpikir saya akan ambruk di bawah tekanan atau lari meninggalkannya."
Medali tersebut adalah yang pertama dari nomor ganda campuran bagi Jepang, dan Watanabe menjadi pebulu tangkis putra pertama Jepang yang memenangi medali bulu tangkis Olimpiade.
"Saya merasa sangat rendah hati dan gembira bawa nama saya akan tercatat dalam sejarah," katanya.
"Kami ingin memenangi emas, tapi saya pikir ini dapat memberi kontribusi kecil bagi bulu tangkis Jepang."
Kedua pasangan telah bertemu 15 kali sebelum final di Tokyo, dengan Zheng dan Huang -- dua kali juara dunia dan peringkat satu dunia -- memenangi 13 di antaranya.
Namun Wang/Huang memenangi pertandingan ketat tersebut 21-17, 17-21, 21-19 untuk memastikan medali emas.
"Pikiran saya kosong setelah poin terakhir -- masih belum meresap," kata Wang dikutip AFP.
"Saya harus mengatakan kepada diri saya, 'jika kamu ingin memenangi medali emas ini, pertama kamu harus menang atas dirimu sendiri'."
Kemenangan tersebut memberi China medali Olimpiade keempat untuk ganda campuran, menempatkan negara tersebut kembali ke atas setelah pasangan Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir memenangi gelar tersebut pada Olimpiade Rio 2016.
Namun Wang/Huang harus melewati ketegangan pada gim terakhir untuk merebut hadiah tersebut.
"Ini pertandingan yang hebat dan semuanya dalam kondisi terbaiknya, secara mental, fisik dan taktik," kata Huang.
"Kami memenangi gim pertama dan mereka memenangi gim kedua -- kami berusaha untuk saling membaca pikiran masing-masing."
Zheng dan Huang memasuki kompetisi sebagai favorit, namun mereka tidak mampu melakukannya pada saat penting.
"Ini pertandingan yang menakjubkan untuk ditonton," kata Zheng. "Tentu saja kami mempunyai beberapa penyesalan, tapi lawan kami bermain sangat baik."
Pasangan Jepang Yuta Watanabe/Arisa Higashino memenangi medali perunggu dengan mengalahkan ganda campuran Hong Kong Tang Chun-man/Tse Ying-suet 21-17, 23-21.
"Kami berada di bawah banyak tekanan dan ada begitu banyak harapan," kata Watanabe. "Saya berusaha untuk menikmatinya, tapi berulang kali saya berpikir saya akan ambruk di bawah tekanan atau lari meninggalkannya."
Medali tersebut adalah yang pertama dari nomor ganda campuran bagi Jepang, dan Watanabe menjadi pebulu tangkis putra pertama Jepang yang memenangi medali bulu tangkis Olimpiade.
"Saya merasa sangat rendah hati dan gembira bawa nama saya akan tercatat dalam sejarah," katanya.
"Kami ingin memenangi emas, tapi saya pikir ini dapat memberi kontribusi kecil bagi bulu tangkis Jepang."