Yogyakarta (ANTARA) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X tetap akan mengutamakan untuk merampungkan vaksinasi pelajar sebelum mengizinkan pembelajaran tatap muka (PTM) meski PPKM di wilayahnya sudah padal level 3.
"Kita yang disiapkan (untuk PTM) ya memang semua harus vaksinasi," kata Sultan HB X di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Selasa.
Meski demikian, Sultan telah meminta sekolah melakukan persiapan sebelum PTM secara terbatas di DIY dimulai. Apalagi, kata dia, vaksinasi untuk kalangan pelajar di wilayahnya sudah hampir selesai.
"Yang penting kita menyiapkan diri saja, nanti momentumnya kita akan tatap muka karena memang dimungkinkan untuk itu," kata dia.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY Didik Wardaya mengatakan dari total sekitar 400 SMA/SMK di DIY, tercatat sebanyak 177 sekolah yang cakupan vaksinasi siswanya telah mencapai 80 persen. Sedangkan vaksinasi guru secara keseluruhan telah mencapai di atas 95 persen.
Untuk mengikuti PTM, menurut Didik, ke depan masing-masing siswa harus mendapatkan izin dari orang tua.
"Kalau tidak ada izin dari orang tua, pembelajaran sebagian dengan jarak jauh tidak ada masalah. Jadi tatap muka itu tidak menghilangkan PJJ (pembelajaran jarak jauh)," kata dia.
Menyongsong pelaksanaan PTM secara terbatas, menurut dia, Disdikpora DIY bakal menggelar simulasi di beberapa sekolah yang vaksinasinya telah mencapai 80 persen, memiliki kesiapan sarana prokes serta telah membentuk gugus tugas COVID-19.
Menurut Didik, PTM secara terbatas tetap memprioritaskan sekolah yang cakupan vaksinasinya sudah maksimal.
"Bagaimanapun juga ini soal keamanan, dan tentunya tadi ada izin orang tua. Makanya sekolah membuat surat edaran terkait izin orang tua," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) RI Nadiem Makarim justru meminta sekolah di wilayah PPKM Level 1 sampai 3 tidak perlu ragu menggelar PTM terbatas.
"Semua (sekolah di wilayah PPKM) level 1 sampai 3 boleh tatap muka sekarang juga," kata dia.
Menurut Nadiem, sekolah tidak perlu menunggu sebagian besar siswa dan guru divaksinasi selama PPKM di wilayahnya telah turun pada Level 1 sampai 3 . "Tidak perlu menunggu itu (vaksinasi)," ujar Nadiem.
"Kita yang disiapkan (untuk PTM) ya memang semua harus vaksinasi," kata Sultan HB X di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Selasa.
Meski demikian, Sultan telah meminta sekolah melakukan persiapan sebelum PTM secara terbatas di DIY dimulai. Apalagi, kata dia, vaksinasi untuk kalangan pelajar di wilayahnya sudah hampir selesai.
"Yang penting kita menyiapkan diri saja, nanti momentumnya kita akan tatap muka karena memang dimungkinkan untuk itu," kata dia.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY Didik Wardaya mengatakan dari total sekitar 400 SMA/SMK di DIY, tercatat sebanyak 177 sekolah yang cakupan vaksinasi siswanya telah mencapai 80 persen. Sedangkan vaksinasi guru secara keseluruhan telah mencapai di atas 95 persen.
Untuk mengikuti PTM, menurut Didik, ke depan masing-masing siswa harus mendapatkan izin dari orang tua.
"Kalau tidak ada izin dari orang tua, pembelajaran sebagian dengan jarak jauh tidak ada masalah. Jadi tatap muka itu tidak menghilangkan PJJ (pembelajaran jarak jauh)," kata dia.
Menyongsong pelaksanaan PTM secara terbatas, menurut dia, Disdikpora DIY bakal menggelar simulasi di beberapa sekolah yang vaksinasinya telah mencapai 80 persen, memiliki kesiapan sarana prokes serta telah membentuk gugus tugas COVID-19.
Menurut Didik, PTM secara terbatas tetap memprioritaskan sekolah yang cakupan vaksinasinya sudah maksimal.
"Bagaimanapun juga ini soal keamanan, dan tentunya tadi ada izin orang tua. Makanya sekolah membuat surat edaran terkait izin orang tua," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) RI Nadiem Makarim justru meminta sekolah di wilayah PPKM Level 1 sampai 3 tidak perlu ragu menggelar PTM terbatas.
"Semua (sekolah di wilayah PPKM) level 1 sampai 3 boleh tatap muka sekarang juga," kata dia.
Menurut Nadiem, sekolah tidak perlu menunggu sebagian besar siswa dan guru divaksinasi selama PPKM di wilayahnya telah turun pada Level 1 sampai 3 . "Tidak perlu menunggu itu (vaksinasi)," ujar Nadiem.