Yogyakarta, (Antara Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta segera merealisasikan keberadaan hidran di tiga kampung padat penduduk sebagai upaya percepatan penanggulangan bencana kebakaran di wilayah.
"Proses pengadaan hidran untuk tiga kampung tersebut sudah masuk lelang. Kami anggarkan dana sekitar Rp600 juta," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta Agus Winarto di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, ketiga kampung padat penduduk yang akan dilengkapi dengan fasilitas hidran tersebut adalah Kauman, Pathuk dan Prawirodirjan. Pemasangan hidran ditargetkan selesai sebelum akhir tahun anggaran.
Agus mengatakan, tujuan pembangunan hidran berbasis kampung tersebut adalah untuk memudahkan petugas saat akan memadamkan api di daerah padat penduduk karena mobil pemadam kebakaran yang rata-rata berukuran besar sulit mengakses jalan kampung.
Pemadaman kebakaran di kampung padat penduduk, lanjut dia, hanya mengandalkan selang yang disambung dari mobil pemadam kebakaran hingga cukup panjang guna mencapai lokasi kebakaran.
"Jika ada hidran di perkampungan, maka penanggulangan kebakaran akan lebih mudah dan cepat. Bahkan masyarakat bisa melakukan penanganan awal sehingga kerugian bisa ditekan," katanya.
Ia berharap, masyarakat di ketiga kampung tersebut juga turut menjaga keberadaan jaringan hidran apabila sudah terbangun agar tidak rusak dan bisa digunakan sewaktu-waktu apabila dibutuhkan.
"Di masa yang akan datang, harapannya akan semakin banyak jaringan hidran di kampung dan semuanya bisa saling terhubung," katanya.
Sebelumnya, Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Yogyakarta Budi Purwono mengatakan, jaringan utama hidran di Kota Yogyakarta hanya berada di jalan-jalan protokol dengan memanfaatkan jaringan pipa dari PDAM Tirtamarta.
"Sumber air yang digunakan dari pilar-pilar hidran yang ada adalah dari PDAM, kami tinggal menggunakannya saja," katanya. ***4***
(E013)