Sleman (ANTARA) - Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kustini Sri Purnomo melakukan uji coba penerapan prosedur operasional standar pembukaan objek wisata Taman Tebing Breksi, Sambirejo, Kapanewon, Prambanan, Kamis.

Uji coba tersebut dilakukan sebagai bagian rencana pembukaan objek wisata secara bertahap di Sleman.

Sebelum melalui pintu masuk Tebing Breksi, Kustini menjalani cek suhu dan melakukan cek barcode menggunakan aplikasi PeduliLindungi dan semua pengunjung yang masuk juga harus melakukan cek barcode Peduli Lindungi bila diketahui sudah memenuhi syarat baru bisa masuk.

"Pemerintah Kabupaten Sleman telah mengajukan permohonan kepada pemerintah pusat terkait pembukaan kawasan wisata di wilayah Sleman," kata Kustini Sri Purnomo.

Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Sleman mengajukan permohonan sebanyak 21 tempat wisata yang ada di Sleman untuk beroperasi. Namun demikian rekomendasi pembukaan wisata diberikan secara bertahap yang dimulai dari kawasan wisata Tebing Breksi.

"Dari 21 wisata yang diajukan untuk beroperasi, baru Tebing Breksi yang mendapat rekomendasi. Sementara yang lainnya akan secara bertahap menyesuaikan kebijakan Pemerintah Pusat," katanya.

Ia menuturkan bahwa saat ini dari 900 pelaku dan pengelola wisata di Sleman telah melakukan vaksin sebanyak 97,3 persen.

"Persentase vaksinasi bagi pelaku atau pengelola wisata merupakan salah satu syarat untuk beroperasinya tempat wisata," katanya.

Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Singgih Raharjo yang turut hadir dalam kegiatan uji coba tersebut mengatakan bahwa terdapat tiga kriteria atau syarat yang perlu dipenuhi sebelum mendapatkan rekomendasi uji coba.

"Ketiga kriteria tersebut yaitu memiliki sertifikat Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability (CHSE), melakukan vaksinasi bagi pelaku dan pengelola wisata dan mendapatkan QR Code PeduliLindungi," katanya.

Menurut dia, ketiga kriteria tersebut telah dipenuhi oleh wisata Tebing Breksi sehingga didorong untuk melakukan uji coba.

"Di samping itu, masih perlu adanya pengawasan yang ketat terkait dibukanya kawasan wisata. Maka dari itu masyarakat diimbau untuk melakukan reservasi yang dapat dilakukan secara online melalui aplikasi Visiting Jogja, untuk memastikan dapat masuk tempat wisata mengingat kapasitas tempat wisata masih dibatasi 25 persen," katanya.
 

Pewarta : Victorianus Sat Pranyoto
Editor : Eka Arifa
Copyright © ANTARA 2024