Gunung Kidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengoperasikan tiga bus sekolah untuk mengantarkan pelajar ke sekolah mulai Jumat (1/4).
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Gunung Kidul Rakhmadian Wijayanto di Gunung Kidul, Kamis, mengatakan sebelum meluncurkan bus sekolah gratis telah melakukan uji coba sejak 14 Maret dengan jalur Semanu-Wonosari.
"Hasilnya, pelajar sangat antusias naik bus sekolah. Untuk itu, mulai besok tiga bus sekolah mulai beroperasi secara resmi," kata dia.
Ia mengatakan tiga bus yang beroperasi akan melayani jalur Semanu-Wonosari, Sokoliman (Kecamatan Karangmojo)-Wonosari dan Gedangsari-Wonosari. Kapasitas tiga bus itu berbeda-beda, ada yang 22 kursi, 24 kursi, hingga 30 kursi.
"Tapi jalur itu bisa tentatif, dalam artian kalau di jalur Semanu-Wonosari banyak peminatnya bisa ada bus yang diperbantukan ke jalur itu. Untuk bus sekolah gratis ini sendiri siaga di titik kumpul 05.45 WIB," katanya.
Rakhmadian mengatakan jalur Gedangsari-Wonosari melewati SMP di Playen hingga SMA Negeri 2 Playen. Jalur Semanu-Wonosari mulai dari titik kumpul Kantor Kecamatan Semanu ke SLB Wonosari, SD Mujahidin, SMP N 1 Wonosari, SD N 4 Wonosari, SMP Muhammadiyah, SMA N 1 Wonosari dan SMKN N 1 Wonosari. Titik kumpul berada di kantor kecamatan masing-masing.
"Tujuannya bus sekolah gratis ini untuk mengamankan anak sekolah agar tidak terjadi kecelakaan. Kedua kita ingin menghidupkan kembali angkutan, karena mereka perlu uang untuk menafkahi keluarga," katanya.
Selain bus sekolah gratis, Dishub Gunung Kidul menggandeng pemilik usaha angkutan umum agar kembali ramai mengembangkan usaha transportasinya, di mana angkutan umum tersebut boleh menjadi bus sekolah sesuai dengan jalur trayek masing-masing.
"Mereka berbayar, berbayar bisa bekerja sama dengan komite sekolah dan bisa langsung dengan anak dengan tarif Rp3 ribu sekali naik. Jadi pulang pergi Rp6 ribu per siswa. Karena dari survei kalau membawa motor sehari uang saku dari orang tua minimal Rp10 ribu. Kalau pakai bus sekolah kan dipastikan anak tidak berkeliaran ke mana-mana," katanya.
Bupati Gunung Kidul Sunaryanta mengatakan adanya bus sekolah gratis dapat membantu masyarakat yang anaknya terkendala transportasi untuk ke sekolah.
Ke depan, Pemkab Gunung Kidul berencana menambah armada bus milik pemkab untuk bus sekolah gratis.
"Nanti kita usulkan, ini kan baru ada tiga armada kemudian lainnya yang sifatnya zonasi kita usulkan. Saat ini, pemkab masih mengalami keterbatasan anggaran," katanya.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Gunung Kidul Rakhmadian Wijayanto di Gunung Kidul, Kamis, mengatakan sebelum meluncurkan bus sekolah gratis telah melakukan uji coba sejak 14 Maret dengan jalur Semanu-Wonosari.
"Hasilnya, pelajar sangat antusias naik bus sekolah. Untuk itu, mulai besok tiga bus sekolah mulai beroperasi secara resmi," kata dia.
Ia mengatakan tiga bus yang beroperasi akan melayani jalur Semanu-Wonosari, Sokoliman (Kecamatan Karangmojo)-Wonosari dan Gedangsari-Wonosari. Kapasitas tiga bus itu berbeda-beda, ada yang 22 kursi, 24 kursi, hingga 30 kursi.
"Tapi jalur itu bisa tentatif, dalam artian kalau di jalur Semanu-Wonosari banyak peminatnya bisa ada bus yang diperbantukan ke jalur itu. Untuk bus sekolah gratis ini sendiri siaga di titik kumpul 05.45 WIB," katanya.
Rakhmadian mengatakan jalur Gedangsari-Wonosari melewati SMP di Playen hingga SMA Negeri 2 Playen. Jalur Semanu-Wonosari mulai dari titik kumpul Kantor Kecamatan Semanu ke SLB Wonosari, SD Mujahidin, SMP N 1 Wonosari, SD N 4 Wonosari, SMP Muhammadiyah, SMA N 1 Wonosari dan SMKN N 1 Wonosari. Titik kumpul berada di kantor kecamatan masing-masing.
"Tujuannya bus sekolah gratis ini untuk mengamankan anak sekolah agar tidak terjadi kecelakaan. Kedua kita ingin menghidupkan kembali angkutan, karena mereka perlu uang untuk menafkahi keluarga," katanya.
Selain bus sekolah gratis, Dishub Gunung Kidul menggandeng pemilik usaha angkutan umum agar kembali ramai mengembangkan usaha transportasinya, di mana angkutan umum tersebut boleh menjadi bus sekolah sesuai dengan jalur trayek masing-masing.
"Mereka berbayar, berbayar bisa bekerja sama dengan komite sekolah dan bisa langsung dengan anak dengan tarif Rp3 ribu sekali naik. Jadi pulang pergi Rp6 ribu per siswa. Karena dari survei kalau membawa motor sehari uang saku dari orang tua minimal Rp10 ribu. Kalau pakai bus sekolah kan dipastikan anak tidak berkeliaran ke mana-mana," katanya.
Bupati Gunung Kidul Sunaryanta mengatakan adanya bus sekolah gratis dapat membantu masyarakat yang anaknya terkendala transportasi untuk ke sekolah.
Ke depan, Pemkab Gunung Kidul berencana menambah armada bus milik pemkab untuk bus sekolah gratis.
"Nanti kita usulkan, ini kan baru ada tiga armada kemudian lainnya yang sifatnya zonasi kita usulkan. Saat ini, pemkab masih mengalami keterbatasan anggaran," katanya.