Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi Bidang Mobilitas dan Komunitas IMI Pusat, Rifat Sungkar mengajak anaknya untuk berbagi dan sekaligus memperlihatkan suasana Ibu Kota Jakarta pada malam hari, khususnya saat malam takbiran menyambut Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah/2022 Masehi.
"Karena anakku itu anak Tangsel (Tengerang Selatan). Jadi, mereka ketika lihat gedung-gedung itu sangat antusias, mereka sampai bikin video memperlihatkan kegembiraan mereka melihat suasana Jakarta di malam hari," kata Rifat di sekitar Bundaran HI, Minggu malam.
Dia juga melakukan kegiatan berbagi kepada pihak berwajib yang berjaga pada malam Perayaan Hari Raya Idul Fitri sebagai pembelajaran kepada anak-anaknya kelak mereka dewasa agar melakukan hal yang serupa.
"Kegiatan ini juga agar mereka senang aja dan agar mereka juga mengikuti kebiasaan ini pada nantinya," jelas dia.
Selain itu, dia juga memiliki alasan tersendiri mengajak anak-anak, yakni memperlihatkan dunia nyata yang tidak bisa ditemukan pada gawai yang mereka mainkan sehari-hari.
"Hari ini aku 'off in', gadget, mobilku tak ada AC, yang penting atap kebuka. Agar mereka tahu, ini dunia yang sesungguhnya, bukan di gadget yang mereka sering lihat," ucap dia.
Hal lain yang ingin diajarkan kepada anak-anaknya pada kegiatan berbagi makan dan minuman kepada pihak berwajib adalah, tumbuhnya rasa kekompakan dan jiwa berbagi yang tinggi nantinya.
"Agar mereka tetap kompak, cinta komunitas dan adanya rasa kekeluargaan yang tinggi. Itu yang saya ingin kasih ke mereka," demikian Rifat.
"Karena anakku itu anak Tangsel (Tengerang Selatan). Jadi, mereka ketika lihat gedung-gedung itu sangat antusias, mereka sampai bikin video memperlihatkan kegembiraan mereka melihat suasana Jakarta di malam hari," kata Rifat di sekitar Bundaran HI, Minggu malam.
Dia juga melakukan kegiatan berbagi kepada pihak berwajib yang berjaga pada malam Perayaan Hari Raya Idul Fitri sebagai pembelajaran kepada anak-anaknya kelak mereka dewasa agar melakukan hal yang serupa.
"Kegiatan ini juga agar mereka senang aja dan agar mereka juga mengikuti kebiasaan ini pada nantinya," jelas dia.
Selain itu, dia juga memiliki alasan tersendiri mengajak anak-anak, yakni memperlihatkan dunia nyata yang tidak bisa ditemukan pada gawai yang mereka mainkan sehari-hari.
"Hari ini aku 'off in', gadget, mobilku tak ada AC, yang penting atap kebuka. Agar mereka tahu, ini dunia yang sesungguhnya, bukan di gadget yang mereka sering lihat," ucap dia.
Hal lain yang ingin diajarkan kepada anak-anaknya pada kegiatan berbagi makan dan minuman kepada pihak berwajib adalah, tumbuhnya rasa kekompakan dan jiwa berbagi yang tinggi nantinya.
"Agar mereka tetap kompak, cinta komunitas dan adanya rasa kekeluargaan yang tinggi. Itu yang saya ingin kasih ke mereka," demikian Rifat.