Yogyakarta (ANTARA) -
"Ini keren ya, karya anak bangsa dari UGM ini bisa merancang sebuah mobil dan meneruskan karya senior-seniornya. Mereka ini generasi kesepuluh yang membuat mobil ini dan saat ini sudah masuk ranking 114 dari seluruh negara, mereka akan lomba lagi di Belanda dan tentu kita harus memberikan 'support' penuh," katanya di Yogyakarta, Minggu.
Menurut Ganjar, program riset dan pengembangan semacam ini memang harus diberikan dukungan karena mahasiswa yang penuh inovasi ini harus didampingi, baik dari pemerintah, perusahaan, masyarakat dan lainnya.
"Penelitian semacam ini harus didukung. Ya biasanya kendalanya anggaran, maka CSR bisa diarahkan ke sini. Bisa juga mereka yang bayar pajak, diberikan tax deduction dan diberikan pada peneliti seperti anak-anak muda ini," ujarnya.
Ganjar menyatakan akan memberikan dukungan agar mobil balap formula Bimasakti bisa menjadi juara dalam ajang Student Formula di Belanda nanti.
"Mudah-mudahan juara, tapi mereka butuh dukungan kita semua. Sekarang yang dibutuhkan dukungan finansial karena yang lain rasanya sudah oke. Ini harus dikembangkan untuk kita mewujudkan teknologi transportasi di masa depan. Mereka sudah buktikan, membuat mobil balap dengan segala inovasinya, menurut saya hebat sekali," katanya.
Ketua Tim Bimasakti Aditya mengatakan bahwa bulan Juli 2022 pihaknya akan ikut kegiatan Student Formula di Belanda.
"Perlombaan keteknikan antarmahasiswa dari berbagai negara dan yang dilombakan adalah rancang bangun mobil, kecepatan mobil, 'performance' dan dari segi bisnis," ujarnya.
Ia mengungkapkan ada tiga perlombaan yang bisa diikuti yakni di Austria, Belanda dan Hungaria, namun karena keterbatasan, pihaknya hanya memilih Student Formula di Belanda.
"Untuk itu kami sangat berharap dukungan semua pihak. Dari pemerintah beberapa kementerian sudah bantu, dari kampus juga termasuk dari masyarakat, namun kami tetap butuh dukungan agar ini bisa dikembangkan lagi," katanya.
Harapannya dengan Ganjar Pranowo selaku ketua Kagama yang mendatangi bengkel para mahasiswa ini dapat membuka wawasan masyarakat seluasnya.
"Dan dengan riset kami yang bergulir terus, harapannya juga bisa dapat dukungan dari semua pihak," katanya.
Gubernur Jawa Tengah yang juga Ketua Umum Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) Ganjar Pranowo mendukung penuh inovasi mobil balap formula Bimasakti karya mahasiswa Universitas Gadjah Mada dapat kembali menjuarai kompetisi internasional di Belanda.
"Ini keren ya, karya anak bangsa dari UGM ini bisa merancang sebuah mobil dan meneruskan karya senior-seniornya. Mereka ini generasi kesepuluh yang membuat mobil ini dan saat ini sudah masuk ranking 114 dari seluruh negara, mereka akan lomba lagi di Belanda dan tentu kita harus memberikan 'support' penuh," katanya di Yogyakarta, Minggu.
Menurut Ganjar, program riset dan pengembangan semacam ini memang harus diberikan dukungan karena mahasiswa yang penuh inovasi ini harus didampingi, baik dari pemerintah, perusahaan, masyarakat dan lainnya.
"Penelitian semacam ini harus didukung. Ya biasanya kendalanya anggaran, maka CSR bisa diarahkan ke sini. Bisa juga mereka yang bayar pajak, diberikan tax deduction dan diberikan pada peneliti seperti anak-anak muda ini," ujarnya.
Ganjar menyatakan akan memberikan dukungan agar mobil balap formula Bimasakti bisa menjadi juara dalam ajang Student Formula di Belanda nanti.
"Mudah-mudahan juara, tapi mereka butuh dukungan kita semua. Sekarang yang dibutuhkan dukungan finansial karena yang lain rasanya sudah oke. Ini harus dikembangkan untuk kita mewujudkan teknologi transportasi di masa depan. Mereka sudah buktikan, membuat mobil balap dengan segala inovasinya, menurut saya hebat sekali," katanya.
Ketua Tim Bimasakti Aditya mengatakan bahwa bulan Juli 2022 pihaknya akan ikut kegiatan Student Formula di Belanda.
"Perlombaan keteknikan antarmahasiswa dari berbagai negara dan yang dilombakan adalah rancang bangun mobil, kecepatan mobil, 'performance' dan dari segi bisnis," ujarnya.
Ia mengungkapkan ada tiga perlombaan yang bisa diikuti yakni di Austria, Belanda dan Hungaria, namun karena keterbatasan, pihaknya hanya memilih Student Formula di Belanda.
"Untuk itu kami sangat berharap dukungan semua pihak. Dari pemerintah beberapa kementerian sudah bantu, dari kampus juga termasuk dari masyarakat, namun kami tetap butuh dukungan agar ini bisa dikembangkan lagi," katanya.
Harapannya dengan Ganjar Pranowo selaku ketua Kagama yang mendatangi bengkel para mahasiswa ini dapat membuka wawasan masyarakat seluasnya.
"Dan dengan riset kami yang bergulir terus, harapannya juga bisa dapat dukungan dari semua pihak," katanya.