Kulon Progo (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggandeng Forum Kerukunan Umat Beragama setempat untuk menciptakan penyelenggaraan Pemilu 2024 yang berintegritas.
Ketua Bawaslu Kabupaten Kulon Progo Ria Harlinawati di Kulon Progo, Kamis, mengatakan FKUB beranggotakan perwakilan dari tokoh-tokoh agama di Kulon Progo yang memiliki peran strategis untuk menyampaikan praktik demokrasi yang bersih dan jujur.
"Pemuka agama merupakan tokoh masyarakat yang suaranya, biasanya, didengar masyarakat. Bawaslu Kulon Progo berterima kasih kepada FKUB Kulon Progo yang turut menciptakan pemilu yang berintegritas," kata Ria Harlinawati.
Untuk itu, ia berharap nantinya pemuka agama turut memberikan pemahaman-pemahaman yang benar terkait pengawasan pemilu.
"Dengan cara itu, pelanggaran dalam Pemilu 2024 khususnya di Kabupaten Kulon Progo akan dikurangi,” ujar Ria.
Bawaslu Kabupaten Kulon Progo menggandeng FKUB setempat dituangkan dalam komitmen kerja sama dua lembaga tersebut dalam nota kesepahaman bersama.
Salah satu poin dalam ruang lingkup MoU tersebut adalah sosialisasi kepada pemuka agama dan organisasi masyarakat keagamaan berkaitan tentang pengawasan partisipatif pemilu.
"Harapannya, pemuka agama nantinya bisa ikut menyosialisasikan pengawasan pemilu kepada masyarakat," kata Ria Harlinawati.
Sementara itu, Ketua FKUB Kabupaten Kulon Progo Agung Mabruri Asrori mengatakan FKUB akan berusaha untuk ikut menciptakan suasana pemilu yang kondusif dan damai.
Pada saat menjelang pelaksanaan pemilu, sering kali muncul berbagai isu yang bisa menciptakan kondisi hangat di masyarakat, salah satunya adalah terkait permasalahan dengan latar belakang agama.
"Oleh karena itu, kami akan berusaha menciptakan kondisi masyarakat yang kondusif untuk mendukung terlaksananya pemilu yang bersih, adil, dan berintegritas," katanya.
Ketua Bawaslu Kabupaten Kulon Progo Ria Harlinawati di Kulon Progo, Kamis, mengatakan FKUB beranggotakan perwakilan dari tokoh-tokoh agama di Kulon Progo yang memiliki peran strategis untuk menyampaikan praktik demokrasi yang bersih dan jujur.
"Pemuka agama merupakan tokoh masyarakat yang suaranya, biasanya, didengar masyarakat. Bawaslu Kulon Progo berterima kasih kepada FKUB Kulon Progo yang turut menciptakan pemilu yang berintegritas," kata Ria Harlinawati.
Untuk itu, ia berharap nantinya pemuka agama turut memberikan pemahaman-pemahaman yang benar terkait pengawasan pemilu.
"Dengan cara itu, pelanggaran dalam Pemilu 2024 khususnya di Kabupaten Kulon Progo akan dikurangi,” ujar Ria.
Bawaslu Kabupaten Kulon Progo menggandeng FKUB setempat dituangkan dalam komitmen kerja sama dua lembaga tersebut dalam nota kesepahaman bersama.
Salah satu poin dalam ruang lingkup MoU tersebut adalah sosialisasi kepada pemuka agama dan organisasi masyarakat keagamaan berkaitan tentang pengawasan partisipatif pemilu.
"Harapannya, pemuka agama nantinya bisa ikut menyosialisasikan pengawasan pemilu kepada masyarakat," kata Ria Harlinawati.
Sementara itu, Ketua FKUB Kabupaten Kulon Progo Agung Mabruri Asrori mengatakan FKUB akan berusaha untuk ikut menciptakan suasana pemilu yang kondusif dan damai.
Pada saat menjelang pelaksanaan pemilu, sering kali muncul berbagai isu yang bisa menciptakan kondisi hangat di masyarakat, salah satunya adalah terkait permasalahan dengan latar belakang agama.
"Oleh karena itu, kami akan berusaha menciptakan kondisi masyarakat yang kondusif untuk mendukung terlaksananya pemilu yang bersih, adil, dan berintegritas," katanya.