Kulon Progo (ANTARA) - Nilai transaksi cabai keriting di delapan pasar lelang Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencapai Rp652,98 juta dengan jumlah 15,7 ton pada Kamis (2/6).
"Harga cabai di tingkat pasar lelang mengalami peningkatan dibandingkan hari-hari sebelumnya. Rata-rata, harga cabai keriting di pasar lelang sebesar Rp41 ribu per kilogram," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Aris Nugraha di Kulon Progo, Jumat.
Ia mengatakan pada Selasa (31/5) nilai transaksi tercatat Rp568 juta untuk cai keriting sebanyak 13,9 ton, dan pada Rabu (1/6) sebesar Rp467,92 juta sebanyak 12,8 ton.
Baca juga: Pemkab Bantul mendukung pengembangan tanaman cabai di lahan pasir
Rata-rata harga cabai Rp41 ribu per kilogram dengan produksi rata-rata 15-20 ton per hari.
"Harga cabai menguntungkan petani karena break even point (BEP) cabai antara Rp10 ribu sampai Rp13 ribu per kilogram," katanya.
Dia mengatakan cabai paku merupakan inovasi pengelolaan lahan dari lahan pasir gersang menjadi lahan produktif dengan masukan teknologi mulai dari budi daya, pengairan sampai pemasaran dengan pasar lelang.
"Pasaran cabai ke Jakarta. Kami mendorong petani mengoptimalkan lahan kawasan pantai untuk tanaman hortikultura," katanya.
Ketua Kelompok Tani Gisik Pranaji Kulon Progo Sukarman mengatakan di kawasan pesisir ada delapan kelompok tani yang sedang panen cabai.
"Semua hasil panen cabai dari kelompok tani dilelang di pasar lelang. Harga tertinggi di pasar lelang sebesar Rp42.875 per kilogram," kata Sukarman.
Delapan kelompok tani yang panen cabai dan melakukan lelang cabai, yakni Bangun Karyo, Jangkang Wetan, Ngudi Hasil, Sido Muncul, Gisik Wonotoro, Gisik Pranaji, Sido Dadi Trisik, dan Tani Sari Siliran.
"Setiap hari, dari delapan kelompok tani yang melakukan lelang terjadi perputaran uang antara Rp450 juta hingga Rp600 juta," katanya.
Baca juga: Babinsa bantu warga panen cabai
Baca juga: Kementan dan Pemkab Sleman panen cabai "off season" di lahan petani milenial
"Harga cabai di tingkat pasar lelang mengalami peningkatan dibandingkan hari-hari sebelumnya. Rata-rata, harga cabai keriting di pasar lelang sebesar Rp41 ribu per kilogram," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Aris Nugraha di Kulon Progo, Jumat.
Ia mengatakan pada Selasa (31/5) nilai transaksi tercatat Rp568 juta untuk cai keriting sebanyak 13,9 ton, dan pada Rabu (1/6) sebesar Rp467,92 juta sebanyak 12,8 ton.
Baca juga: Pemkab Bantul mendukung pengembangan tanaman cabai di lahan pasir
Rata-rata harga cabai Rp41 ribu per kilogram dengan produksi rata-rata 15-20 ton per hari.
"Harga cabai menguntungkan petani karena break even point (BEP) cabai antara Rp10 ribu sampai Rp13 ribu per kilogram," katanya.
Dia mengatakan cabai paku merupakan inovasi pengelolaan lahan dari lahan pasir gersang menjadi lahan produktif dengan masukan teknologi mulai dari budi daya, pengairan sampai pemasaran dengan pasar lelang.
"Pasaran cabai ke Jakarta. Kami mendorong petani mengoptimalkan lahan kawasan pantai untuk tanaman hortikultura," katanya.
Ketua Kelompok Tani Gisik Pranaji Kulon Progo Sukarman mengatakan di kawasan pesisir ada delapan kelompok tani yang sedang panen cabai.
"Semua hasil panen cabai dari kelompok tani dilelang di pasar lelang. Harga tertinggi di pasar lelang sebesar Rp42.875 per kilogram," kata Sukarman.
Delapan kelompok tani yang panen cabai dan melakukan lelang cabai, yakni Bangun Karyo, Jangkang Wetan, Ngudi Hasil, Sido Muncul, Gisik Wonotoro, Gisik Pranaji, Sido Dadi Trisik, dan Tani Sari Siliran.
"Setiap hari, dari delapan kelompok tani yang melakukan lelang terjadi perputaran uang antara Rp450 juta hingga Rp600 juta," katanya.
Baca juga: Babinsa bantu warga panen cabai
Baca juga: Kementan dan Pemkab Sleman panen cabai "off season" di lahan petani milenial