Masyarakat Banyurejo panen cabai-semangka program BKK Dana Keistimewaan DIY

id Wabup Sleman ,Panen raya cabai ,Banyurejo Tempel Sleman ,Dana Keistimewaan DIY

Masyarakat Banyurejo panen cabai-semangka program BKK Dana Keistimewaan DIY

Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa saat memimpin panen raya cabai dan semangka di area persawahan Cangkring Malang, Banyurejo, Tempel, Kamis (9/10/2025). ANTARA/HO-Bagian Prokopim Setda Sleman

Sleman (ANTARA) - Masyarakat di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan panen raya cabai dan semangka yang memanfaatkan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dari Dana Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Turut bersama masyarakat Banyurejo dalam kegiatan panen di Kalurahan (setingkat desa) Banyurejo, Kapanewon (Kecamatan) Tempel, Kabupaten Sleman, di area persawahan Cangkring Malang, Kamis (9/10) tersebut Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa, Paniradya Pati Paniradya Kaistimewan DIY Aris Eko Nugroho.

Pati Paniradya Keistimewaan DIY Aris Eko Nugroho mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan Program BKK dari Dana Keistimewaan DIY untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama masyarakat miskin, dengan memanfaatkan tanah kalurahan.

"Di Kabupaten Sleman ada 15 kalurahan yang mendapat BKK untuk pertanahan. Program ini bagian dari arahan Gubernur DIY terkait Lumbung Mataraman," katanya.

Menurut dia, sampai saat ini jumlah pengajuan BKK dari pemerintah kalurahan angkanya terus meningkat.

"Dengan tingginya antusias masyarakat terkait program ini, diharapkan tanah kalurahan dapat semakin memberikan manfaat dan kesejahteraan bagi masyarakat," katanya.

Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa mengucapkan terima kasih kepada Pemda DIY yang telah memberikan bantuan kepada Kalurahan Banyurejo, Tempel.

Menurut dia, program ini merupakan bentuk komitmen pemerintah guna memberikan dukungan kepada petani, khususnya petani yang kurang mampu.

"Semoga ini dapat memberikan semangat kepada petani untuk terus memberdayakan lahan pertaniannya, serta dapat meningkatkan perekonomian para petani,"

Lurah Banyurejo Suparjo menyebut jumlah bantuan yang diterima yakni Rp122 juta dan proses penanaman dimulai pada Juni 2025 di lahan seluas 1,5 hektare.

Adapun jumlah petani yang terlibat sebanyak 20 petani, yang mana 16 di antaranya adalah petani miskin yang terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

"Yang kami tanam adalah cabai rawit dan cabai keriting. Kita juga tumpang sari dengan semangka," katanya.

Ia mengatakan sampai saat ini, tanaman cabai dan semangka yang telah dipanen pada Agustus dan September lalu tersebut menghasilkan pemasukan sebesar Rp77 juta.

"Diharapkan angka tersebut terus naik ke depannya, sehingga dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat," katanya.

Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.