Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendorong para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk naik kelas dan memiliki target pasar ebih luas lewat penerapan standardisasi layanan.

Menurut  Sri Sultan standardisasi layanan efektif untuk menarik dan menggaet minat wisatawan lokal dan mancanegara guna menggeliatkan ekonomi kreatif di Yogyakarta.

"UMKM itu harus bisa naik kelas. Kami melakukan standardisasi layanan dimulai dengan pembiayaan UMKM asal Yogyakarta untuk berjualan di bandara internasional. Kami juga memindahkan pedagang kaki lima (PKL) di Malioboro ke Teras 1 dan Teras 2," katanya dalam sesi wawancara bersama wartawan di Sleman City Hall, Rabu.

Menurut dia, dengan semakin tinggi standar pelayanan dan produk yang ditawarkan pelaku UMKM maka potensi wisatawan untuk tertarik dan berkunjung ke Yogyakarta semakin tinggi dan bisa meningkatkan perekonomian daerah.

"Coba kalau Malioboro masih dipertahankan dengan kondisi seperti dulu (PKL berada di sepanjang trotoar), ya sudah tidak cocok lagi dengan kondisi saat ini," katanya.

Saat ini, di Yogyakarta berdasarkan data program pembinaan digitalisasi UMKM SiBakul Jogja terdapat 4.500 UMKM yang telah masuk ke ruang digital dan menjalankan digitalisasi.







 

Pewarta : Livia Kristianti
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024