Yogyakarta (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Daerah Istimewa Yogyakarta menyebutkan sebanyak 1.274 peserta mengikuti tes tertulis seleksi calon anggota pengawas pemilu kecamatan dengan metode "computer assisted test" (CAT) pada Minggu.
Ketua Bawaslu DIY Sutrisnowati saat dihubungi di Yogyakarta, Minggu, menuturkan pelaksanaan tes berlangsung di lima kabupaten/kota secara serentak.
"Animo masyarakat DIY untuk menjadi anggota panwaslu kecamatan untuk Pemilu 2024 lebih tinggi dibandingkan Pemilu 2019," ujar dia.
Di Kota Yogyakarta tes berlangsung di SMKN 2 Jetis diikuti sebanyak 248 peserta, Kabupaten Sleman di Universitas Teknologi Yogyakarta (320 peserta), Kabupaten Kulon Progo di Universitas Negeri Yogyakarta Wates (192 peserta), Kabupaten Bantul di SMKN 1 Bantul (254 peserta), dan Gunungkidul di SMKN 1 Wonosari (260 peserta).
Sebelumnya, kata dia, Bawaslu DIY mencatat 1.353 orang lolos seleksi administrasi. Namun, dari jumlah tersebut sebanyak 96 peserta batal mengikuti tes.
"Kalau secara umum kami melihat banyak mantan penyelenggara (panwaslu kecamatan) yang mendaftar kembali untuk ikut tes pada periode ini," tutur dia.
Sementara itu, menurut dia, dari aspek gender jumlah perempuan yang berminat mengikuti seleksi panwaslu kecamatan untuk Pemilu 2024 terbilang tinggi.
Keberadaan panwaslu kecamatan dari kalangan perempuan, menurutnya, amat penting untuk mewujudkan proses pemilu yang adil dan setara.
Dari keseluruhan peserta, Sutrisnowati menyebutkan sebanyak 477 orang merupakan perempuan, sedangkan peserta laki-laki tercatat 797 orang.
"Ada beberapa peserta dari kalangan difabel meski memang belum banyak. Dari kabupaten/kota melaporkan kepada kami bahwa ada warga berkebutuhan khusus yang ikut kontestasi calon panwaslu kecamatan," kata dia.
Sutrisnowati menilai tingginya animo masyarakat untuk menjadi anggota panwaslu kecamatan menandakan bahwa literasi masyarakat tentang pemilu telah meningkat sehingga merasa perlu melibatkan diri mengawal proses demokrasi.
"Sekarang kan era digital, informasi sangat cepat sehingga berdampak positif pada literasi dan animo masyarakat untuk mengawal proses pemilu," ujar dia.
Dari 1.274 peserta seleksi tertulis, katanya, nantinya akan disaring sebanyak 468 orang untuk mengikuti tes wawancara di masing-masing kecamatan pada 18 hingga 22 Oktober 2022.
Untuk Pemilu 2024, ujar Sutrisnowati, DIY membutuhkan 234 anggota panwaslu kecamatan di lima kabupaten/kota.
Ia memerinci sebanyak 54 orang untuk 18 kecamatan di Gunungkidul, 36 orang di Kulon Progo (12 kecamatan), 51 orang di Bantul (17 kecamatan), 51 orang di Sleman (17 kecamatan), dan 42 orang di Kota Yogyakarta (14 kecamatan).
Ketua Bawaslu DIY Sutrisnowati saat dihubungi di Yogyakarta, Minggu, menuturkan pelaksanaan tes berlangsung di lima kabupaten/kota secara serentak.
"Animo masyarakat DIY untuk menjadi anggota panwaslu kecamatan untuk Pemilu 2024 lebih tinggi dibandingkan Pemilu 2019," ujar dia.
Di Kota Yogyakarta tes berlangsung di SMKN 2 Jetis diikuti sebanyak 248 peserta, Kabupaten Sleman di Universitas Teknologi Yogyakarta (320 peserta), Kabupaten Kulon Progo di Universitas Negeri Yogyakarta Wates (192 peserta), Kabupaten Bantul di SMKN 1 Bantul (254 peserta), dan Gunungkidul di SMKN 1 Wonosari (260 peserta).
Sebelumnya, kata dia, Bawaslu DIY mencatat 1.353 orang lolos seleksi administrasi. Namun, dari jumlah tersebut sebanyak 96 peserta batal mengikuti tes.
"Kalau secara umum kami melihat banyak mantan penyelenggara (panwaslu kecamatan) yang mendaftar kembali untuk ikut tes pada periode ini," tutur dia.
Sementara itu, menurut dia, dari aspek gender jumlah perempuan yang berminat mengikuti seleksi panwaslu kecamatan untuk Pemilu 2024 terbilang tinggi.
Keberadaan panwaslu kecamatan dari kalangan perempuan, menurutnya, amat penting untuk mewujudkan proses pemilu yang adil dan setara.
Dari keseluruhan peserta, Sutrisnowati menyebutkan sebanyak 477 orang merupakan perempuan, sedangkan peserta laki-laki tercatat 797 orang.
"Ada beberapa peserta dari kalangan difabel meski memang belum banyak. Dari kabupaten/kota melaporkan kepada kami bahwa ada warga berkebutuhan khusus yang ikut kontestasi calon panwaslu kecamatan," kata dia.
Sutrisnowati menilai tingginya animo masyarakat untuk menjadi anggota panwaslu kecamatan menandakan bahwa literasi masyarakat tentang pemilu telah meningkat sehingga merasa perlu melibatkan diri mengawal proses demokrasi.
"Sekarang kan era digital, informasi sangat cepat sehingga berdampak positif pada literasi dan animo masyarakat untuk mengawal proses pemilu," ujar dia.
Dari 1.274 peserta seleksi tertulis, katanya, nantinya akan disaring sebanyak 468 orang untuk mengikuti tes wawancara di masing-masing kecamatan pada 18 hingga 22 Oktober 2022.
Untuk Pemilu 2024, ujar Sutrisnowati, DIY membutuhkan 234 anggota panwaslu kecamatan di lima kabupaten/kota.
Ia memerinci sebanyak 54 orang untuk 18 kecamatan di Gunungkidul, 36 orang di Kulon Progo (12 kecamatan), 51 orang di Bantul (17 kecamatan), 51 orang di Sleman (17 kecamatan), dan 42 orang di Kota Yogyakarta (14 kecamatan).