Gunungkidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggencarkan gerakan kampanye makan ikan untuk menekan kasus kekerdilan di Bumi Handayani tersebut.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Gunungkidul Krisna Berlian di Gunungkidul, Selasa, mengatakan kegiatan ini merupakan intervensi sensitif untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kandungan gizi dan manfaat ikan.

“Program kegiatan kampanye makan ikan juga menyasar posyandu, sekolah jenjang TK dan SD, serta lansia. Hari ini, kampanye gerakan ikan dimulai dari pesisir selatan tepatnya di SD Negeri Nanas," kata Krisna Berlian.

Krisna mengatakanPemerintah Pusat menargetkan Angka Konsumsi Ikan (AKI) Nasional 2022 sebesar 59,53 kilogram per kapita setara ikan utuh segar, sedangkan capaian Angka Konsumsi Ikan Kabupaten Gunungkidul pada 2021 masih 27,5 kilogram/kapita/tahun.

“Sehingga perlu kita tingkatkan, paling tidak mendekati target AKI nasional,” katanya.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan Gunungkidul memiliki potensi perikanan laut dan perikanan budi daya yang sangat potensial. Didukung pula dengan garis pantai kurang lebih 78 kilometer.

“Potensi ini sangat relevan untuk mendukung program perbaikan gizi masyarakat dan penanganan kekerdilan. Ikan sebagai sumber protein memiliki beragam keunggulan dibanding produk hewani lainnya,” katanya.

Ia meminta masyarakat khususnya yang memiliki anak kecil untuk diberikan ikan yang segar sebagai lauk. Kandungan gizi ikan ini terutama Omega 3 ikan sangat penting di 1.000 hari pertama kehidupan.

“Jangan malah diberi ikan asin terus menerus kasihan putra putrinya. Mereka generasi bangsa,” katanya.

Kampanye makan ikan diakhiri dengan pembagian makanan olahan ikan kepada peserta yang hadir. Dalam kegiatan ini juga dihadirkan berbagai olahan ikan yang diharapkan mampu menarik minat anak untuk mengonsumsi ikan.

Pewarta : Sutarmi
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024