Gunungkidul (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan jalan Yogyakarta-Wonosari di Piyungan, Bantul, yang ambles segera selesai dibangun, sehingga tidak mempengaruhi kunjungan wisatawan saat libur akhir tahun.
Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul Arif Aldian di Gunungkidul, Minggu, mengatakan amblesnya jalan utama Yogyakarta-Wonosari di Piyungan cukup berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan, khususnya saat Sabtu dan Minggu.
"Kunjungan wisatawan saat akhir pekan lalu turun hampir 1.000 orang. Potensi kunjungan wisatawan saat ini juga lebih banyak. Kami berharap jalan tersebut dapat segera diselesaikan, sehingga tidak berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan akhir tahun," kata Arif Aldian.
Ia mengatakan jalur Yogyakarta-Wonosari merupakan jalan utama menuju seluruh objek wisata di Gununkidul. Saat ini masih proses perbaikan, dan dilakukan buka tutup jalan.
"Kami mengimbau kepada wisatawan untuk bersabar karena saat ini sedang ada longsor di jalur utama Yogyakarta-Wonosari," katanya.
Lebih lanjut, Arif Aldian mengatakan Dispar Gunungkidul sudah menyebar informasi melalui berbagai media, supaya wisatawan untuk sementara lewat jalan alternatif yang akan berwisata ke Gunungkidul.
"Sembari menunggu perbaikan, wisatawan yang akan berkunjung bisa menggunakan jalur alternatif yang sudah disarankan oleh pihak terkait," kata Arif Aldian.
Sementara itu, Kasatlantas Polres Gunungkidul AKP Antonius Purwanta mengatakan pihaknya memberlakukan skenario jalur alternatif untuk memecah kemacetan arus lalu lintas yang akan ke Gunungkidul atau sebaliknya, khususnya kendaraan wisatawan.
Adapun skenarionya, yakni pengalihan kendaraan wisatawan melalui jalur-jalur alternatif. Jalur alternatif pertama bagi kendaraan dengan muatan lebih dari 30 ton lewat Jalur Sambeng-Cawas di Klaten.
Untuk kendaraan roda dua dan empat jenis pribadi, diarahkan lewat Jalur Getas (Playen) - Dlingo dan Jalur Panggang -Siluk. Dua jalur ini akan tembus di Imogiri, Bantul.
Sedangkan bus pariwisata serta truk muatan di bawah 30 ton tetap diarahkan lewat Jalan Yogyakarta-Wonosari.
"Di jalan Yogyakarta - Wonosari diterapkan sistem buka-tutup," kata dia.
Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul Arif Aldian di Gunungkidul, Minggu, mengatakan amblesnya jalan utama Yogyakarta-Wonosari di Piyungan cukup berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan, khususnya saat Sabtu dan Minggu.
"Kunjungan wisatawan saat akhir pekan lalu turun hampir 1.000 orang. Potensi kunjungan wisatawan saat ini juga lebih banyak. Kami berharap jalan tersebut dapat segera diselesaikan, sehingga tidak berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan akhir tahun," kata Arif Aldian.
Ia mengatakan jalur Yogyakarta-Wonosari merupakan jalan utama menuju seluruh objek wisata di Gununkidul. Saat ini masih proses perbaikan, dan dilakukan buka tutup jalan.
"Kami mengimbau kepada wisatawan untuk bersabar karena saat ini sedang ada longsor di jalur utama Yogyakarta-Wonosari," katanya.
Lebih lanjut, Arif Aldian mengatakan Dispar Gunungkidul sudah menyebar informasi melalui berbagai media, supaya wisatawan untuk sementara lewat jalan alternatif yang akan berwisata ke Gunungkidul.
"Sembari menunggu perbaikan, wisatawan yang akan berkunjung bisa menggunakan jalur alternatif yang sudah disarankan oleh pihak terkait," kata Arif Aldian.
Sementara itu, Kasatlantas Polres Gunungkidul AKP Antonius Purwanta mengatakan pihaknya memberlakukan skenario jalur alternatif untuk memecah kemacetan arus lalu lintas yang akan ke Gunungkidul atau sebaliknya, khususnya kendaraan wisatawan.
Adapun skenarionya, yakni pengalihan kendaraan wisatawan melalui jalur-jalur alternatif. Jalur alternatif pertama bagi kendaraan dengan muatan lebih dari 30 ton lewat Jalur Sambeng-Cawas di Klaten.
Untuk kendaraan roda dua dan empat jenis pribadi, diarahkan lewat Jalur Getas (Playen) - Dlingo dan Jalur Panggang -Siluk. Dua jalur ini akan tembus di Imogiri, Bantul.
Sedangkan bus pariwisata serta truk muatan di bawah 30 ton tetap diarahkan lewat Jalan Yogyakarta-Wonosari.
"Di jalan Yogyakarta - Wonosari diterapkan sistem buka-tutup," kata dia.