Gunungkidul (ANTARA) - Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memberikan trauma healing bagi siswa SD Muhammadiyah Bogor Playen yang menjadi korban atap sekolah ambruk pada Selasa (8/11).
Kepala Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak (UPT PPA) Dinsos-P3A Gunungkidul Aris Winata di Gunungkidul, Rabu, mengatakan siswa yang tertimpa atap ambruk masih mengalami trauma, sehingga perlu pendampingan.
"Berdasarkan pertemuan dengan orang tua siswa korban atap ambruk menyatakan bahwa anak mereka sampai terganggu pola tidur dan kesehariannya," kata Aris.
Menurut dia, trauma healing perlu dilakukan untuk mengembalikan kondisi psikis anak-anak. Dinsos-P3A menerjunkan psikolog untuk penanganan masalah ini.
Namun demikian, proses trauma healing ini harus menunggu hingga penanganan medis terhadap seluruh pelajar selesai dilakukan. Adapun saat ini para korban masih dalam proses pemulihan medis.
"Nanti kalau secara medis sudah dinyatakan stabil, baru akan kami lakukan trauma healing," katanya.
Kejadian atap ambruk SD Muhammadiyah Bogor Playen menyebabkan setidaknya 12 pelajar jadi korban. Satu mengalami luka serius dan meninggal dunia, sedangkan lainnya mengalami luka ringan.
Kepala SD Muhammadiyah Bogor Indah Suryani sebelumnya memutuskan aktivitas pembelajaran dihentikan sementara waktu.
Keputusan ini diambil mempertimbangkan kondisi pelajar. Khususnya yang menjadi korban dari kejadian kemarin.
"Kalau situasi sudah kondusif, aktivitas sekolah baru akan dilakukan lagi," kata Indah.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak (UPT PPA) Dinsos-P3A Gunungkidul Aris Winata di Gunungkidul, Rabu, mengatakan siswa yang tertimpa atap ambruk masih mengalami trauma, sehingga perlu pendampingan.
"Berdasarkan pertemuan dengan orang tua siswa korban atap ambruk menyatakan bahwa anak mereka sampai terganggu pola tidur dan kesehariannya," kata Aris.
Menurut dia, trauma healing perlu dilakukan untuk mengembalikan kondisi psikis anak-anak. Dinsos-P3A menerjunkan psikolog untuk penanganan masalah ini.
Namun demikian, proses trauma healing ini harus menunggu hingga penanganan medis terhadap seluruh pelajar selesai dilakukan. Adapun saat ini para korban masih dalam proses pemulihan medis.
"Nanti kalau secara medis sudah dinyatakan stabil, baru akan kami lakukan trauma healing," katanya.
Kejadian atap ambruk SD Muhammadiyah Bogor Playen menyebabkan setidaknya 12 pelajar jadi korban. Satu mengalami luka serius dan meninggal dunia, sedangkan lainnya mengalami luka ringan.
Kepala SD Muhammadiyah Bogor Indah Suryani sebelumnya memutuskan aktivitas pembelajaran dihentikan sementara waktu.
Keputusan ini diambil mempertimbangkan kondisi pelajar. Khususnya yang menjadi korban dari kejadian kemarin.
"Kalau situasi sudah kondusif, aktivitas sekolah baru akan dilakukan lagi," kata Indah.