Gunungkidul (ANTARA) - Pemerintah Kelurahan/Desa Candirejo, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengungsikan 58 warga desa tersebut ke balai kelurahan setempat karena tempat tinggal mereka mengalami kerusakan parah akibat tanah longsor.
Kepala Seksi Pemerintahan atau Jogoboyo Kelurahan Candirejo Sri Hartono di Gunungkidul, Sabtu, mengatakan warga diungsikan sejak pukul 08.00 WIB.
"Sementara ada 12 kepala keluarga (KK) dan jumlahnya dimungkinkan terus bertambah karena pemerintah berupaya untuk membujuk warga di kawasan rawan longsor untuk mengungsi sementara," katanya.
Dari 58 warga yang diungsikan terdiri dari 34 orang dewasa, 17 anak-anak, dan 19 lansia. Sebagian besar pengungsi berasal dari dua rukun tetangga di Pedukuhan Blembem.
"Jadi warga yang diungsikan ini tinggal di tempat rawan longsor, karena itu kita bujuk agar sementara waktu di sini dulu. Sebagian pengungsi ini warga RT1 dan RT2 Blembem," ujarnya.
Pemerintah Kelurahan Candirejo bangunan SD yang kosong akibat regrouping untuk tempat pengungsian.
"Untuk sementara kami kondisikan 58 orang ini ditampung di Balai Kelurahan Candirejo. Kalau tidak muat sudah disiapkan SD yang kebetulan sudah di-regrouping sehingga kosong, nanti SD itu juga bisa berfungsi sebagai dapur umum," katanya.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Purwono mengatakan berdasarkan data sementara terjadi bencana hidrometeorologi di lima kecamatan/kapanewon, yakni Semin, Karangmojo, Nglipar, Ngawen, dan Patuk.
"Saat ini, tim gabungan dari berbagai intensitas melakukan evakuasi dampak bencana hidrometeorologi," kata dia.
Ia mengatakan dari lima kecamatan terdampak bencana hidrometeorologi tersebut tersebar di sembilan kelurahan/desa atau 37 pedukuhan. Total warga terdampak bencana 400 KK atau 1.746 jiwa.
"Sampai saat ini, masih ada dua warga yang terjebak longsor di Candirejo. Saat ini masih dalam proses evakuasi," katanya.
Kepala Seksi Pemerintahan atau Jogoboyo Kelurahan Candirejo Sri Hartono di Gunungkidul, Sabtu, mengatakan warga diungsikan sejak pukul 08.00 WIB.
"Sementara ada 12 kepala keluarga (KK) dan jumlahnya dimungkinkan terus bertambah karena pemerintah berupaya untuk membujuk warga di kawasan rawan longsor untuk mengungsi sementara," katanya.
Dari 58 warga yang diungsikan terdiri dari 34 orang dewasa, 17 anak-anak, dan 19 lansia. Sebagian besar pengungsi berasal dari dua rukun tetangga di Pedukuhan Blembem.
"Jadi warga yang diungsikan ini tinggal di tempat rawan longsor, karena itu kita bujuk agar sementara waktu di sini dulu. Sebagian pengungsi ini warga RT1 dan RT2 Blembem," ujarnya.
Pemerintah Kelurahan Candirejo bangunan SD yang kosong akibat regrouping untuk tempat pengungsian.
"Untuk sementara kami kondisikan 58 orang ini ditampung di Balai Kelurahan Candirejo. Kalau tidak muat sudah disiapkan SD yang kebetulan sudah di-regrouping sehingga kosong, nanti SD itu juga bisa berfungsi sebagai dapur umum," katanya.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Purwono mengatakan berdasarkan data sementara terjadi bencana hidrometeorologi di lima kecamatan/kapanewon, yakni Semin, Karangmojo, Nglipar, Ngawen, dan Patuk.
"Saat ini, tim gabungan dari berbagai intensitas melakukan evakuasi dampak bencana hidrometeorologi," kata dia.
Ia mengatakan dari lima kecamatan terdampak bencana hidrometeorologi tersebut tersebar di sembilan kelurahan/desa atau 37 pedukuhan. Total warga terdampak bencana 400 KK atau 1.746 jiwa.
"Sampai saat ini, masih ada dua warga yang terjebak longsor di Candirejo. Saat ini masih dalam proses evakuasi," katanya.