Gunungkidul (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan bedah 17 rumah warga kurang mampu di wilayah ini supaya memberikan rasa nyaman aman dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Ketua Baznas Gunungkidul Mustangid di Gunungkidul, Jumat, mengatakan anggaran renovasi rumah atau bedah rumah sebesar Rp9 juta sampai dengan Rp18 juta, tergantung ukuran rumah.
“Awalnya ada 57 rumah yang diusulkan, setelah kita survei analisa, sesuai dana Baznas hanya mampu memberikan bantuan 17 rumah untuk 2022,” katanya.
Ia mengatakan 40 rumah lainnya yang belum bisa diselesaikan oleh Baznas kabupaten telah diajukan ke Baznas Pusat. Untuk tahun ini, Baznas hanya fokus pada perbaikan rumah belum menyentuh masalah sanitasi.
“Pengerjaan swadaya masyarakat sekitar. Baznas hanya memfasilitasi berupa bahan bangunan kemudian mendorong partisipasi masyarakat untuk bergotong royong dalam pembuatan RTLH,” katanya.
Peresmian bedah rumah secara simbolis diberikan langsung oleh Bupati Gunungkidul Sunaryanta untuk rumah Marsini, warga Kuwon Kidul, Pacarejo. Rumah ini merupakan korban kebakaran beberapa waktu lalu.
Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengharapkan pemerintah kelurahan memperhatikan rumah tidak layak huni (RTLH) di wilayah masing-masing dan melakukan pendataan.
“Masih banyak RTLH ini nanti akan kita upayakan kita intervensi melalui dana lain, bisa APBD, Dana Keistimewaan atau Baznas Pusat," katanya.
Ia berharap, bedah rumah ini dapat memberikan rasa nyaman aman, dalam menjalani kehidupannya, dan kembali terus bersemangat dalam menjalani hidup serta dapat dimanfaatkan, dirawat dengan baik.
“Kalau kurang bagus nanti dibaguskan sendiri, pemerintah sifatnya hanya memberikan motivasi,” katanya.
Dalam kesempatan ini Baznas juga memberikan 100 paket sembako yang diberikan oleh warga Kuwon Kulon, Kuwon Tengah, dan Jelok, Kelurahan Pacarejo.
Ketua Baznas Gunungkidul Mustangid di Gunungkidul, Jumat, mengatakan anggaran renovasi rumah atau bedah rumah sebesar Rp9 juta sampai dengan Rp18 juta, tergantung ukuran rumah.
“Awalnya ada 57 rumah yang diusulkan, setelah kita survei analisa, sesuai dana Baznas hanya mampu memberikan bantuan 17 rumah untuk 2022,” katanya.
Ia mengatakan 40 rumah lainnya yang belum bisa diselesaikan oleh Baznas kabupaten telah diajukan ke Baznas Pusat. Untuk tahun ini, Baznas hanya fokus pada perbaikan rumah belum menyentuh masalah sanitasi.
“Pengerjaan swadaya masyarakat sekitar. Baznas hanya memfasilitasi berupa bahan bangunan kemudian mendorong partisipasi masyarakat untuk bergotong royong dalam pembuatan RTLH,” katanya.
Peresmian bedah rumah secara simbolis diberikan langsung oleh Bupati Gunungkidul Sunaryanta untuk rumah Marsini, warga Kuwon Kidul, Pacarejo. Rumah ini merupakan korban kebakaran beberapa waktu lalu.
Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengharapkan pemerintah kelurahan memperhatikan rumah tidak layak huni (RTLH) di wilayah masing-masing dan melakukan pendataan.
“Masih banyak RTLH ini nanti akan kita upayakan kita intervensi melalui dana lain, bisa APBD, Dana Keistimewaan atau Baznas Pusat," katanya.
Ia berharap, bedah rumah ini dapat memberikan rasa nyaman aman, dalam menjalani kehidupannya, dan kembali terus bersemangat dalam menjalani hidup serta dapat dimanfaatkan, dirawat dengan baik.
“Kalau kurang bagus nanti dibaguskan sendiri, pemerintah sifatnya hanya memberikan motivasi,” katanya.
Dalam kesempatan ini Baznas juga memberikan 100 paket sembako yang diberikan oleh warga Kuwon Kulon, Kuwon Tengah, dan Jelok, Kelurahan Pacarejo.