Gunungkidul (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, merilis angka kemiskinan di wilayah ini mengalami penurunan 1,83 persen poin dari 17,69 persen pada 2021 menjadi 15,86 persen pada 2022.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Gunungkidul Rintang Awan Eltribakti di Gunungkidul, Kamis, mengatakan penghitungan kemiskinan oleh BPS didasarkan pada tingkat pengeluaran atau konsumsi warga, terutama untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan non makanan mengalami penurunan.
"Tingkat kemiskinan di Gunungkidul per Maret 2022 mencapai 15,86 persen," kata Rintang Awan.
Ia mengatakan angka ini setara dengan penduduk sebanyak 135.330 ribu jiwa. Adapun di 2021, tingkat kemiskinan di Gunungkidul mencapai 17,69 persen, dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 135.330 ribu jiwa.
Namun demikian, garis kemiskinan di Gunungkidul justru naik. Garis kemiskinan dihitung berdasarkan tingkat pengeluaran rata-rata per kapita (jiwa) per bulan untuk memenuhi kebutuhan dasar.
"Garis kemiskinan di Gunungkidul pada 2022 sebesar Rp350.739 naik dibandingkan 2021 lalu yang sebesar Rp325.907," katanya.
Rintang Awan mengatakan angka kemiskinan di Gunungkidul menempati posisi ke empat dari lima kabupaten/kota di DIY. Adapun urutan kelima atau terbawah ditempati Kulon Progo dengan 16,39 persen warga miskin, Gunungkidul 15,86 persen.
Selanjutnya, kabupaten yang menempati angka kemiskinan nomor tiga, yakni Bantul sebesar 12,27 persen. Nomor urut kedua, Sleman sebesar 7,74 persen dan nomor urutan pertama dengan tingkat kemiskinan terendah yakni Kota Yogyakarta sebesar 6,62 persen.
Turunnya tingkat kemiskinan tak lepas dari pulihnya kondisi ekonomi setelah terdampak pandemi COVID-19. Pulihnya ekonomi salah satunya ditandai dengan peningkatan daya beli.
"Berbagai bantuan sosial dari pemerintah juga mengangkat warga dari kondisi miskin," katanya.
Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan penurunan tersebut masih rendah. Namun ia menilai penurunan itu terbilang luar biasa.
"Tentunya ada upaya dari kami agar ekonomi masyarakat pulih," katanya.
Sunaryanta mengatakan data dari BPS ini akan jadi dasar membuat kebijakan di tahun depan.
"Data kemiskinan BPS ini akan menjadi dasar program pemkab, terutama program-program untuk mengentaskan kemiskinan di Gunungkidul," katanya.